Anggaran Proyek Perkantoran di Mahulu Dipotong 50 Persen, Pemkab Tetap Optimis Selesai Sesuai Target
Sejumlah kegiatan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mahakam Ulu ( Mahulu), Kalimantan Timur tertunda akibat adanya pengurangan anggaran.
Penulis: Febriawan | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Sejumlah kegiatan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mahakam Ulu ( Mahulu), Kalimantan Timur tertunda akibat adanya pengurangan anggaran.
Pengurangan anggaran ini menyusul dilakukannya realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan covid-19.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mahakam Ulu Yohanes Andi Abeh mengungkapkan, sesuai arahan pemerintah pusat ada pengurangan anggaran pada beberapa pos kegiatan di lingkup Pemerintah Kabupaten Mahulu.
Tak terkecuali di Dinas PUPR.
"Pengurangannya hingga 50 persen. Beberapa kegiatan kita tunda. Ada juga yang tetap jalan, tapi alokasi anggarannya dikurangi," kata Andi Abeh saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Senin (18/05/2020).
Baca juga: Perlu Ketelitian Data, Sekda Mahulu Ingatkan Penyaluran Bansos Terdampak Corona Tepat Sasaran
Baca juga: Pastikan Instruksi Dilaksanakan Baik, Bupati Mahulu Tinjau Poswasdalkes Corona di Mamahak Teboq
Baca juga: Bupati Bonifasius Ajak Seluruh ASN dan TNP di Mahulu Bersatu Melawan Corona
Disebutkan, salah satu kegiatan yang anggarannya mengalami pemotongan adalah pembangunan sarana perkantoran Pemkab Mahulu, Kantor DPRD dan Kantor BP4D (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah) Mahulu.
Dari alokasi anggaran kurang lebih Rp 259 miliar, dikurangi 50 persennya.
Sehingga dari target semula akan selesai akhir tahun ini, tidak bisa direalisasi.
"Semua terdampak dikurangi. Ini arahan dari pusat, kita di daerah mengikuti. Tidak semua ditunda pengerjaannya, tapi karena dikurangi anggarannya, ya mau tidak mau pengerjaan tidak maksimal dari perencanaan awal," katanya.
Diakuinya pembangunan tiga perkantoran itu ditargetkan rampung tahun ini.
Namun karena ada pengurangan anggaran, hal itu berdanpak pada waktu kerja yang mengalami kemoloran.
"Sebenarnya targetnya tahun ini, tapi karena ada pemotongan anggaran yang mencapai 50 persen dari dana perencanaan awal, pasti berpengaruh pada waktu masa kerja," tegasnya.