Virus Corona
Skenario Kemendikbud Soal Jadwal Masuk Sekolah, Termasuk PPDB Bagi Siswa Baru
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) bersiap untuk memulai kembali pembelajaran sekolah.
TRIBUNKALTIM.CO - Penebran virus Corona yang terjadi di Indoenesia membuat beberpa aktivitas menjaid terbatas.
Salah satunya adalah sekotor pendidikan.
Para siswa terpakasa diliburkan sejak bulan Maret kemarin untuk memutus rantai penyebaran covid-19
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) bersiap untuk memulai kembali pembelajaran sekolah.
Namun, jadwal dimulainya sekolah dari Kemendikbud sepenuhnya menunggu pertimbangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Bahkan, ia mengaku siap dengan segala skenario mulai kembali pembelajaran sekolah.
• Kasus Baru Corona Jatim Terus Naik, Khofifah Ungkap & Akui Kesalahan, Harusnya Bisa Tak Sebesar Ini
• Kapolda Jabar Tak Main-main, Begini Nasib Oknum Polisi yang Marah Gara-gara Ditegur Tak Pakai Masker
Hal itu ditegaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam Rapat Kerja secara telekonferensi dengan Komisi X DPR RI, di Jakarta, Rabu (20/5/2020).seperti dikutip dari laman Kemendikbud.
"Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario," ucpanya.
"Kami sudah ada berbagai macam, tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri, jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengoordinasikan," papar Menteri Nadiem.
Kapan hingga Format?
Selanjutnya Mendikbud menyatakan, keputusan mengenai waktu dan metode pembelajaran juga atas pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
"Tapi keputusan kapan, dengan format apa, dan seperti apa, karena ini melibatkan faktor kesehatan, bukan hanya pendidikan, itu masih di Gugus Tugas," paparnya.
Pihaknya juga menyanggah berbagai rumor maupun pemberitaan bahwa Kemendikbud akan membuka sekolah pada awal tahun ajaran baru di bulan Juli.
"Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang keputusannya bukan di kami. Jadi mohon stakeholders atau media yang menyebut itu, itu tidak benar," tegas Nadiem.
Sementara itu, penyesuaian metode belajar disesuaikan dengan kondisi dan status kesehatan masyarakat di masing-masing wilayah.