Virus Corona
Ahli Epidemiologi Sebut Lonjakan Kasus Corona di Indonesia tak Berarti Kondisinya Memburuk
Bahkan rata-rata dalam beberapa hari terakhir kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari seribu orang.
TRIBUNKALTIM.CO - Angka kasus Corona di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan.
Bahkan rata-rata dalam beberapa hari terakhir kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari seribu orang.
Meski demikian ahli epidiomiologi menganggap lonjakan kasus ini bukan berti kondisinya memburuk
Ahli Epidemiologi dan Informatika Penyakit Menular dari Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah menyampaikan pandangannya soal lonjakan kasus corona di Indonesia.
Dewi menyebut meningkatnya angka kasus Covid-19 yang dilaporkan setiap harinya belum tentu kemudian dapat diartikan keadaan semakin buruk dan perjuangan dalam melawan pandemi gagal.
Ia mengatakan kenaikan angka kasus Covid-19 dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
• Beredar Video Pelaku Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di Surabaya, Curhat Ucapkan Terima Kasih ke Polisi
• Sibuk Persiapkan Protokol Kesehatan New Normal di Surabaya, Risma Mendadak Jatuh Pingsan
"Kita harus melihat penambahan jumlah itu karena apa," kata Dewi dikutip dari channel YouTube BNPB Indonesia, Senin (15/6/2020).
Menurutnya, meningkatnya penambahan kasus positif yang paling mudah dilihat adalah dari faktor adanya penambahan pemeriksaan.
"Yang paling mudah kita lihat sekarang adalah penambahan kasus positif bertambah tinggi, karena jumlah pemeriksaan juga bertambah tinggi," jelas Dewi.
Dalam hal ini, hasil jumlah pemeriksaan terhadap orang yang diperiksa mempengaruhi angka kasus rata-rata penambahan positif setiap harinya.
Dengan kata lain, apabila angka positivity rate menunjukkan hasil yang sama, berarti tidak ada perbedaan meski jumlahnya bertambah.
"Kalau dalam istilahnya adalah kita melihat positivity rate, berapa persen orang yang positif dari jumlah orang yang diperiksa."
"Kalau jumlahnya kurang lebih sama, berarti tidak ada perbedaan walaupun angkanya bertambah besar," kata Dewi.
Untuk memudahkan pemahaman Dewi kemudian memberi contoh sederhana.
Misalnya ketika awalnya dilakukan pemeriksaan dengan target 10.000 lalu kemudian naik menjadi 20.000 per hari, maka hasilnya juga berpotensi akan mengalami peningkatan.