Miliki 2 Laboratorium Uji Sampel Swab, Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kaltara Beberkan Perbandingannya
Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) kini telah memiliki dua laboratorium untuk pemeriksaan sampel swab, yakni Laboratorium Tes Cepat Molekuler (TCM) da
Penulis: Amiruddin |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR- Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) kini telah memiliki dua laboratorium untuk pemeriksaan sampel swab, yakni Laboratorium Tes Cepat Molekuler (TCM) dan Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR).
Kedua laboratorium itu berada di rumah sakit milik Pemprov Kaltara, RSUD Tarakan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy, mengatakan ke depan kedua laboratorium tersebut akan tetap difungsikan.
Hal itu diungkapkan Agust Suwandy saat ditemui di Gedung Gabungan Dinas Kaltara, Jl Rambutan, Tanjung Selor.
"Nanti akan jalan dua-duanya, selama masih ada cartridge, karena akurasinya sama. Kalau mau lebih cepat, itu pakai TCM, misalnya gawat darurat, atau meninggal dunia.
Baca juga: Webinar Tribun Kaltim Kupas 'Tarif Tol Balikpapan-Samarinda Mahal, Masyarakat Kaltim Dapat Apa'
Baca juga: Perbatasan di Negara Eropa Dibuka Lagi, Jerman Siap Hadapi Potensi Gelombang Kedua Covid-19
Lebih cepat, praktis, dan hanya butuh waktu sekitar sejam saja hasilnya sudah bisa diketahui," kata Agust Suwandy kepada TribunKaltim.co, Senin (15/6/2020).
Perbedaannya, kata dia, hanya pada kuantitatif dan kualitatif saja.
Jika menggunakan TCM, lebih mengutamakan kuantitatif. Artinya ketika ada virus, otomatis terbaca oleh alat TCM.
"Kalau PCR itu bisa menghitung hingga kapasitas virus. PCR bisa melihat secara kualitatif dan secara detail," ujarnya.
Selain itu, sekali running PCR butuh waktu dua jam untuk memeriksa 90 sampel swab.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kaltara itu menambahkan, ke depan alat PCR yang didatangkan dari Jerman bisa mempunyai banyak fungsi, misalnya memeriksa sel kanker, asam kanker, serta bisa pula memeriksa sampel halal dan haram.
"Jadi nanti tergantung reagent saja, bisa pula untuk memeriksa kualitas air. Makanya kita banyak keuntungan dengan pengadaan PCR ini, salah satunya bisa menambah penghasilan daerah," tuturnya.
Baca juga: Jalan Lomu-Pengguren Paser Licin dan Berlumpur, 10 Kilometer Akses Jalan Masih Rusak Parah