Begini Tips dan Trik Bagi Pelaku UMKM Balikpapan Hadapi New Normal
Hantaman akibat penyebaran covid-19 sangat dirasakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ).
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Hantaman akibat penyebaran covid-19 sangat dirasakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ).
UMKM yang selama ini dikatakan paling tahan dalam kondisi krisis, tak pelak juga ikut terdampak pandemi ini.
Di masa ini, diagram penjualan UMKM otomatis berubah. Imbauan pemerintah mengenai pembatasan sosial telah diterapkan sejak pertengahan Maret lalu.
Hal ini tentu berakibat penurunan jumlah pelanggan di berbagai restoran atau rumah makan secara signifikan.
Baca Juga: Masuk Mall Sambil Bawa Narkoba, Bandar Sabu di Balikpapan Diciduk Tim Opsnal Polsek
Yudha Setiawan, CEO PT Lazizaa Rahmat Semesta yang juga Komisaris PT Stok Pulsa Nasional, memberikan sejumlah trik dan tips agar pelaku UMKM tetap bertahan.
Hal itu disampaikannya via Zoom saat UMKM Digital Academy Volume 2 digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Balikpapan.
Ada beberapa point penting yang harus diperhatikan pelaku usaha, yakni;
1. Empat
Menurut pengusaha yang memiliki sekira 400 karyawan ini, empati menjadi salah satu hal penting agar usaha tetap bertahan. Empati yang dimaksudkan adalah melakukan pendekatan kepada pelanggan. Tumbuhkan jiwa sosial dan sentimen positif.
"Jadi tidak hanya berjualan, tapi sekaligus mengajak berdonasi meski di tengah situasi yang sulit," ujarnya, Rabu (17/6/2020).
2. Geser Fokus
Geser fokus dalam hal ini adalah membayar produk yang relevan dengan kebiasaan pelanggan. Ada empat kebiasaan pelanggan selama covid-19.
Meliputi mengurangi kunjungan ke rumah makan, lebih sering mengolah makanan di rumah, konsumsi makanan sehat, dan makanan lokal jadi tren.
Sehingga sebagai antisipasi, maka pelaku usah dapat menjual bahan baku, inovasi produk ready to eat, hingga kolaborasi dengan brand lokal.
3. Open reseller
Open reseller atau mitra penjualan dapat mendongkrak omzet usaha. Reseller erat hubungannya dengan penjualan, sehingga pastikan reseller adalah orang-orang yang bisa jualan, minimal punya minat dalam jualan.
Baca Juga: Hasil Rapid Test Hafiz Quran dan Takmir Masjid Al-Ansor di Tenggarong Kukar, Ada 69 Orang
Baca Juga: PHRI Tarakan Pikirkan Nasib Hotel yang tak Ada Kerjasama Karantina Kasus Covid-19, Begini Solusinya