Breaking News

Berita Pemkab Penajam Paser Utara

Bank Sampah Akan Terus Dikembangkan di PPU

Ia mengatakan ingin menjadikan Kota Penajam sebagai bagian dari Kota Balikpapan dalam persepsi geostrategis sebagai kota Meeting, Insentive, Conferenc

HO
Bupati Yusran Aspar bersama Dewan Pertimbangan Adipura saat melakukan presentasi 

- Bupati Presentasi di Depan Dewan Pertimbangan Adipura di Jakarta

- PPU Masuk Nominasi Peraih Piala Adipura

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar bersama Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Tita Deritayati dan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Himawan melakukan presentasi  terkait Piala  Adipura dihadapan Dewan Pertimbangan Adipura, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (15/6/2016). 

Di hadapan Dewan Pertimbangan Adipura, Bupati Yusran Aspar  menyampaikan profil daerah Kabupaten PPU dengan sejumlah  visi misi serta perencanaan pembangunan yang ada di daerah ini.

Ia mengatakan ingin menjadikan Kota Penajam sebagai bagian dari Kota Balikpapan dalam persepsi geostrategis sebagai kota Meeting, Insentive, Conference, Exhibition (MICE), terkemuka.

baca juga

Bukan hanya itu, juga ingin menjadikan Penajam sebagai pintu  gerbang, baik keluar maupun masuk Kalimantan Timur melalui Balikpapan dan terhubung ke beberapa daerah yaitu Kabupaten Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. 

Selain itu, Yusran  juga menyampaikan visi misi kabupaten khususnya dalam bidang lingkungan hidup. Ia mengaku pemerintah akan mengembangkan potensi wilayah dan penataan ruang yang berwawasan lingkungan.

"Berkaitan dengan hal tersebut lanjutnya, kegiatan dan upaya yang dilakukan adalah penataan ruang yang berwawasan lingkungan pada tahun 2012 dan dalam wujud nyata tertuang dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),  yang dilaksanakan pada tahun 2012 dan sesuai dengan amanat undang-undang serta kegiatan pengawasan dalam bidang lingkungan hidup terhadap kegiatan pembangunan dan usaha," jelasnya.

Menanggapi presentasi yang telah dilakukan Bupati Yusran Aspar, Dewan Pertimbangan Adipura yang terdiri dari praktisi lingkungan, akademisi, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan salah satunya mantan Menteri Lingkungan Hidup Nabiel Makarim,  mengajukan beberapa pertanyaan, diantaranya mengenai keberadaan bank sampah, proses pemilahan sampah baik dari limbah rumah tangga, adanya Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kota Balikpapan terkait lingkungan hidup, sekolah-sekolah maupun kantor-kantor pemerintahan.

baca juga

Selain itu, mereka juga mempertanyakan mengenai keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), cara penyelesaian masalah lingkungan terkait dengan perencanaan pembangunan ke depan, keberadaan ekowisata, adanya masterplant infrastruktur  tentang pengelolaan sampah ke depan.

Menjawab pertanyaan tersebut, Bupati Yusran Aspar menjelaskan bahwa, DKPP selama ini telah melaksanakan beberapa program terkait dengan pengelolaan lingkungan. Misalnya dengan membuat bank sampah, mengadakan sosialisasi-sosialisasi bank sampah dan pemilahan sampah.

Mengenai keberadaan RTH kata Yusran, lebih banyak didominasi oleh pemerintah dan terdapat kesepakatan antara Pemerintah Balikpapan dengan PPU, untuk tidak melakukan kerusakan lingkungan di sekitar kawasan Sungai Wain.

"Berkaitan dengan itu, Pemerintah PPU telah menutup 66 izin perusahaan tambang batu bara, dan kami juga akan terus mengembangkan potensi ekowisata yang ada, misalnya potensi wisata pantai pasir putih, Pulau Gusung, goa dan fauna," kata Yusran.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved