Isu Gratifikasi Trans Studio Jangan Sekadar Gertakan

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Kelompok Kerja (LSM Pokja 30), Carolus Tuah, mengkritik isu tudingan gratifikasi di Komisi II DPRD Provinsi Kaltim, yang dilontarkan Gubernur Awang Faroek Ishak pekan lalu.

Kritikan itu, isu gratifikasi, jangan hanya sekadar gertakan (menakut-nakuti) belaka. Tetapi harus dibuktikan secara formal kepada aparat penegak hukum.

"Menuding adanya peristiwa gratifikasi, sebaiknya bukan sekedar menggertak. Ada kolega Gubernur yang bernama Ahok, sudah memberi contoh. Lapor KPK! Dengan melapor, posisi Gubernur menjadi jelas. Sengkarut izin Trans Studio bisa diakhiri," kata Tuah, kepada Tribun, menyarankan agar persoalan gratifikasi dilaporkan ke KPK, Jumat (5/2/2016) sore.

Menurut dia, dengan melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bisa mengidentifikasi, siapa saja yang suka meniru kelakuan balita (minta disuap).

"Kalau cuma menggertak, Gubernur nggak beda dengan yang dituding (Komisi II)," sindir Tuah.

Seorang pemimpin yang bersih dan jujur, lanjut dia, bisa menjadi inspirasi dalam hal memerangi korupsi. Ini disebutnya dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ahok (Basuki Tjahaja Purnama).

"Mengamuk dan bertindak. Ahok memberi inspirasi untuk memimpin perang terhadap korupsi," tutur Tuah, mencontohkan sikap seorang pemimpin seharusnya bisa memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya.

Sebaliknya, lanjut Tuah, jika tudingan isu gratifikasi tidak terbukti, maka bisa dihukum dengan cara politik atau menempuh jalur hukum. Pasalnya, tudingan ini sudah menyebutkan lembaga pemerintahan.

"Kalau memang tidak terbukti (isu gratifikasi), bisa dihukum dengan cara politik, atau sekalian menempuh jalur hukum. Lapor kalau Gubernur berbohong dan mempermalukan lembaga dewan. Caranya, gugatlah. Semoga Gubernur nggak sedang melawak," pungkasnya. (*)

***

Baca berita selengkapnya, eksklusif, terkini, unik dan menarik di Harian Tribun Kaltim

Seru, berinteraksi dengan 70 Ribu netizen? Like fan page  fb TribunKaltim.co, Follow  twitter@tribunkaltim dan tonton Video YoutubeTribunKaltim