Pembunuhan Orangutan
COP Minta SBY Usut Kasus Dugaan Pembunuhan Orangutan
Centre for Orangutan Production (COP) meminta PresidenRI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan dukungan
SAMARINDA, tribunkaltim.co.id - Centre for Orangutan Production (COP) meminta PresidenRI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan dukungan penuh kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menegakkan hukum perlindungan orangutan di Kaltim.
Dalam siaran pers yang diterima Tribun, nya, Selasa (15/11), COP merujuk fakta mengenai buntunya proses penegakan hukum atas kasus-kasus dugaan pembantaian orangutan yang terjadi di kawasan perkebunan PT. KAM , anak perusahaan MKH Berhad di Muara Kaman, Kukar.
"Buntunya penyidikan mengindikasikan adanya sebuah kekuatan besar yang menghadangnya. Pada dasarnya, tidak ada alasan jika kasus ini tidak berjalan karena kurangnya bukti dan saksi," kata Daniek Hendarto, Orangutan Campaigner dari COP, dalam pers rilisnya.
Baca juga: Terdakwa Pembunuhan Orangutan di Kutim Divonis 10 Bulan dan 8 Bulan
Daniek menambahkan, bukti pembantaian orangutan telah diketahui luas masyarakat melalui foto dan penemuan tulang orangutan. Bukti semakin kuat, ketika ada orangutan jantan dewasa ditemukan lagi babak belur pada tanggal 3 November 2011 lalu.
"Bukti sudah ada di depan mata. Pada tanggal 3 November 2011, satu orangutan jantan dewasa ditemukan babak belur di dalam kawasan perkebunan milik perusahaan Malaysia tersebut. Ini saja sebenarnya sudah cukup bagi BKSDA untuk menyeret manajemen perkebunan ke penjara sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," kata Daniek. (*)