Air Sungai Kandilo Kabupaten Paser Keruh seperti Susu
Air Sungai Kandilo keruh seperti susu, ikan sulit didapat, bahkan mengancam kelestarian sumber air minum masyarakat Paser.
"Perlu keterpaduan lintas sektor agar pembangunan yang dilaksanakan secara berkelajutan dan bermanfaat. Mudah-mudahan Fordas Paser bisa melaksanakan tugasnya, Insya Allah apa yang kita perjuangkan sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak, dan menjadi amal ibadah yang tak ada habisnya," kata Mardikansyah, Kamis (5/4/2012).
Sekitar 15 tahun yang lalu, air Sungai Kandilo jernih sampai-sampai bisa melihat ikan di dalam air. Tapi sekarang air Sungai Kandilo keruh seperti susu, pendangkalan, ikan sulit didapat, bahkan akan mengancam kelestarian sumber air minum masyarakat Paser. Jika di musim kemarau akan terjadi kekeringan, di musim hujan akan menyebabkan musibah banjir.
"Sungai Kandilo disamping berfungsi sebagai alur transportasi juga menjadi sumber air baku bagi masyarakat Paser, mulai dari Kecamatan Muara Komam, Batu Sopang, Pasir Belengkong, Tanah Grogot. Kelestariannya bergantung pada DAS Kandilo, sebagai daerah tangkapan air. Untuk masyarakat Kuaro, Kerang, Long Kali dan Long Ikis bertumpu pada DAS Adang, Kerang dan DAS Segendang," urainya.
Khusus di DAS Kandilo, lanjut Mardikansyah, mengandung potensi SDA yang berlimpah. Seperti, kayu, batubara, perkebunan, tambang emas tanpa izin dan lainnya. Setiap sektor menjadi menyumbang berkurangnya kualitas lingkungan, sehingga perlu pengelolaan lingkungan yang terpadu dan profesional serta dukungan semua pihak agar DAS di Paser tetap lestari.
Untuk diketahui, acara Diseminasi Penyunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu Prioritas I DAS Kandilo merupakan kerjasama Kementerian Kehutanan Dirjen Bina Pengelolaan DAS (BPDAS) Mahakam Berau dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Paser, ForDAS Kaltim dan ForDAS Paser.