Pengawasan Lalu Lintas Orang di Imigrasi Nunukan Dilakukan Tertutup
Tanpa Ramadan kita sudah ada pengawasan. Apalagi dengan melonjaknya penumpang

niko ruru/tribun kaltim
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan Erdiansyah.
NUNUKAN,tribunkaltim.co.id - Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan terus melakukan pengawasan terhadap lalu lintas orang, terutama orang asing dari Malaysia yang masuk dan keluar Nunukan melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan dan Pelabuhan di Pulau Sebatik. Pengawasan inipun dilakukan secara tertutup.
“Kalau pengawasan kita continue. Tiap bulanpun tiada henti pengawasan terhadap orang asing. Biarpun di pintu pintu keluar masuknya orang, warga negara Indonesia maupun warga negara asing. Itu setiap pintu di seluruh Kabupaten Nunukan. Kalau di sini sementara Pelabuhan Tunon Taka sama di Sebatik sebagian saja. Karena di sana perlintasan masyarakat Sebatik saja. Tidak terlalu banyak,” ujar Erdiansyah, Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan, Selasa (9/7/2013).
Memasuki Ramadan dan menjelang Idul Fitri yang diikuti dengan peningkatan jumlah penumpang dari dan ke Tawau, Malaysia, pengawasan juga akan semakin diperketat.
“Tanpa Ramadan kita sudah ada pengawasan. Apalagi dengan melonjaknya penumpang. Itu lalu lintas orang kita adakan pengawasan tertutup, tidak terbuka,” ujarnya.
Jika ditemukan ada orang asing yang masuk secara illegal, prosedur yang dilakukan yakni melakukan pemeriksaan untuk mengetahui tingkat kesalahannya.
“Jadi tingkat kesalahannya apa? Dia melanggar pasal berapa? Nanti ada tindakan keimigrasian. Dia deportasi atau pro justicia?” ujarnya.
Terkait pengawasan saat Ramadan dan Idul Fitri ini, pihaknya menunggu undangan dari Pemkab Nunukan untuk melakukan pengamanan bersama khususnya di Pelabuhan Tunon Taka sebagai tempat pemeriksaan internasional.
“Biasanya Pemkab Nunukan mengadakan suatu pengamanan dengan melibatkan Kepolisian, Satpol PP, Imigrasi, Bea Cukai, Karantina. Yah instansi terkaitlah,” ujarnya.
Sepanjang tahun 2013 ini, pihaknya belum menemukan adanya orang asing yang masuk secara illegal ke Nunukan.
“Dulu ada satu orang saja limpahan dari Polres. Tetapi itu sudah pro justicia. Dia sampai ke pengadilan dan dikembalikan ke negaranya karena dia tidak menggunakan paspor,” ujarnya.