Kasus Narkoba
Abu Bakar Tanyakan Amir Aco
“Bagaimana seorang dalam sel isolasi bisa melarikan diri. Apalagi dipantau enam pos pengamanan? Apakah ada indikasi orang dalam?"
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, Balikpapan - Selasa (9/12/2014) rombongan Komisi III DPR RI yang dipimpin Desmond Djunaedi Mahesa bertemu dengan Kepala Kanwil Kemenkumham Joko Setiono serta jajaran pejabat Kemenkumham termasuk Kepala Imigrasi Kota Balikpapan Sukadar, Kepala Rutan/Lapas/Bapas se Kaltim di aula Lapas Balikpapan.
Anggota Komisi III Habib Abu Bakar Al Habsy justru mempertanyakan kaburnya salah seorang gembong narkoba, terpidana hukuman seumur hidup, Amiruddin Aco. Hingga kini Amir Aco dan Rustam yang ikut kabur masih belum berhasil ditemukan. “Bagaimana seorang dalam sel isolasi bisa melarikan diri. Apalagi dipantau enam pos pengamanan? Apakah ada indikasi orang dalam? Termasuk adanya oknum lapas yang tertangkap karena memiliki narkoba,” tanya Abu Bakar.
Kepala Kanwil Kemenkumham, Joko Setiono menyangkal adanya kerja sama dengan pegawai Lapas Balikpapan. Ia mengakui adanya kelalaian dari pihak petugas Lapas Balikpapan. “Hasil penyelidikan tim kami, sampai saat ini memang ada beberapa kelalaian. Tapi kerja sama dengan pegawai, tidak. Saya tidak mau berandai-andai,” kata Joko.
Joko pun mengakui sebagian pegawainya masih gaptek dalam penggunaan CCTV. “Saya juga amat menyesal dan kecewa. CCTV artinya, mewakili orang untuk mengintai situasi di titik yang diinginkan, mereka itu masih belum yakin. Harus memantau dengan berjalan kaki. Itu membuat capek diri sendiri. Akhirnya kerja juga tidak fresh. Itu gaptek yang saya maksud. Tidak percaya laporan dari kamera yang seharusnya bisa membantu,” ungkapnya. (sar)
***
UPDATE berita eksklusif, terbaru, unik dan menarik dari Kalimantan. Cukup likes fan page fb TribunKaltim.co atau follow twitter @tribunkaltim