Warga Keluhkan Antrean Pendaftaran BPJS Kesehatan di Balikpapan

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ratusan warga terlihat berjubel mengantre di loket pendaftaran Badan Penyelenggara Layanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Kota Balikpapan, Rabu (10/12/2014). Antrean mencapai ratusan orang terjadi sejak layanan pendaftaran dibuka mulai pukul 07.00 WITA.

Seorang warga, Irta R yang turut mengantre mengeluhkan antrean tersebut. Padahal, dia hanya ingin mengupdate data peserta BPJS Kesehatan di perusahaan yang dikelolanya. Menurutnya, hal itu tak perlu memerlukan banyak waktu.

"Kalau dulu saat masih bernama Jamsostek beberapa perusahaan bisa langsung dihandel oleh account officer. Kalau sekarang tidak. Jadi harus mengantre lama seperti ini," kata Manager Personalia PT BMA Balikpapan itu.

Sementara Linda (31) warga Karang Rejo RT 52 No 40, Balikapapan Tengah juga terlihat di antara ratusan pengantre lainnya. Dia mengatakan, memeroleh nomor urutan 222. Padahal, sekitar pukul 11.00 WITA yang dilayani baru nomor urut pendaftaran 66. Dia bahkan harus bolak-balik ke kantor BPJS lantaran belum paham prosedurnya.

"Saya mengurus sejak kemarin. Saya ke kantor tahu-tahu masih kurang berkasnya," katanya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan Dody Pamungkas mengatakan, antrean pendaftar di kantornya memang cukup banyak. Pasalnya, kantor cabang yang dikelolanya melayani operasional di tiga daerah, yaitu Kota Balikpapan, Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Pukul 07.00 biasanya memang sudah pada antre. Bahkan pernah terjadi pukul 05.00 sudah ada yang mengantre," katanya. Dia mengatakan, untuk melayani tiga wilayah itu pihaknya hanya membuka sembilan konter. Jumlah tersebut diakuinya masih belum efektif utk melayani pendaftaran saat ini. "Staf kami hanya 36. Sebenarnya kami masih ada proses penambahan tenaga. Saat ini sedang tahap wawancara. Tetapi tetap saja belum memenuhi," katanya. (*)

Ratusan warga Kota Balikpapan tengah mengantre do loket pendaftaran Kantor Cabang BPJS Kesehatan Balikpapan, Rabu (10/12/2014). (*)

Ikuti perkembangan berita lainnya dengan like Facebook TRIBUN KALTIM dan follow @tribunkaltim