Kebakaran Pasar Jamaker
Korban Kebakaran Jualan di Sekitar Ruko Liem Hie Djung
Para pedagang tersebut menempati lapak berdasarkan hasil undian. Di sana berdiri tiga los (kios sementara) yang ditempati untuk berjualan.
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Para pedagang ikan, korban kebakaran Pasar Jamaker, Kecamatan Nunukan mulai berjualan di pasar sementara yang dibangun di sekitar ruko Liem Hie Djung atau sekitar 100 meter dari lokasi kebakaran.
Sebelumnya, sehari setelah kebakaran pada akhir Nopember tahun lalu, puluhan pedagang ikan menggelar dagangannya di sekitar lokasi kebakaran. Ketua Persatuan Pedagang Pasar Ikan Samsul mengatakan, sebanyak 52 pedagang ikan telah mendapat lapak jualan.
Para pedagang tersebut menempati lapak berdasarkan hasil undian. Di sana berdiri tiga los (kios sementara) yang ditempati untuk berjualan. Mereka harus urunan untuk membangun los los dimaksud.
"Nggak sampailah Rp 5 juta," ujarnya. Para pedagang rela urunan membangun pasar sementara agar bisa berjualan secepatnya. "Supaya Pemerintah Daerah juga tidak repotlah. Kita kan maunya cepat jualan," katanya.
Selain pedagang ikan, rencananya los-los itu juga digunakan para pedagang sayur dan buah. "Dari tiga los yang telah dibangun mampu menampung lebih dari 200 pedagang korban kebakaran Pasar Jamaker," katanya.
Sebagai pusat perekonomian terbesar di Pulau Nunukan, perputaran uang di Pasar Jamaker sebenarnya bisa mencapai miliaran rupiah setiap harinya.
Ketua RT 03, Kelurahan Nunukan Barat, Suardi M Saleh mengungkapkan, dari aktivitas pengangkutan penumpang speed boat rute Nunukan-Sebuku dan Nunukan-Sebakis serta pembongkaran ikan dan sayur-sayuran di dermaga saja, setiap harinya transaksi bisa mencapai Rp 200 juta - Rp 300 juta.
Sementara dari perdagangan tradisional di pasar ikan, pasar sayur, kios pakaian, sembako maupun toko kelontong, seharinya perputaran uang mencapai Rp 700 juta - Rp 800 juta.
“Kita tahu persis di Pasar Jamaker ini pusat ekonomi terbesar di Pulau Nunukan,” ujarnya. Letaknya yang strategis di Pulau Nunukan menyebabkan pusat perekonomian di atas air itu lebih ramai dibandingkan pusat perbelanjaan lainnya di Pulau Nunukan.
Karena perputaran uang yang begitu besar di kawasan itupula, ribuan warga RT 03, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan pemilik rumah maupun kios korban kebakaran Pasar Jamaker, masih berfikir untuk direlokasi ke Pasar Induk, Jalan TVRI, Kecamatan Nunukan.
Sekitar 600 kepala keluarga atau 3.105 jiwa kehilangan 543 bangunan tempat tinggal dan tempat usaha pada kebakaran yang terjadi di kawasan Pasar Jamaker, Kecamatan Nunukan, Kamis (20/11/2014) lalu. (*)
Ikuti perkembangan berita lainnya dengan like Facebook TRIBUNKALTIM.CO dan follow @tribunkaltim