CT Siapkan Rp 1,4 Triliun Bangun Trans Studio Samarinda
Chairul Tanjung mengalokasikan Rp 1,4 triliun untuk membangun Trans Studio Samarinda.DPRD Kaltim mengkritisi pola kerjasamanya dengan Perusda MBS
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -Rapat dengar pendapat antara Direktur Perusda PT Melati Bhakti Satya, Sabri Ramdhani dengan Komisi II DPRD Kaltim di Karang Paci, Senin (12/1) belum menemukan kata sepakat sistem kerjasama mana yang akan diterapkan dalam pembangunan Trans Studio Samarinda di eks Hotel Lamin Indah. (Baca juga: CT Ingin Ground Breaking Trans Studio Samarinda Bulan Januari Ini)
Sesuai rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) Kaltim, kerjasama tersebut hendaknya menggunakan sistem build, operate and transfer (BOT). BOT adalah sistem kerjasama di mana investor membangun, mengoperasikan, lalu menyerahkan bangunan dan kendali operasi ke pemilik lahan setelah waktu tertentu yang disepakati.
Tetapi, Chairul Tanjung, pemilik CT Corp -- perusahaan yang akan membangun Trans Studio di Samarinda itu -- menurut Sabri Ramdhani, tidak mau jika pola kerjasamanya dengan BOT. "Jadi, tak lama setelah MoU, kita serahkan ke BPKP untuk minta kajian. BPKP mengkaji selama 3 bulan, BPKP menyarankan dan lebih memilih BOT."
"Tetapi, dia tidak mau. Ini Pak Chairul Tanjung sendiri bicara sama saya. Kalau pakai BOT, dia tidak mau," ungkap Sabri di hadapan anggota Komisi II DPRD Kaltim.
Lebih jauh ia mengatakan,"Saran dari BPKP, untuk pola BOT, maka aset itu tidak akan hilang atau lebur. Kalau dalam bentuk KSO tidak dipilih. Dan bentuk yang akan terjadi adalah penyertaan modal atau joint venture."
Chairul Tanjung dikatakan telah menyiapkan dana sekitar Rp 1,4 triliun untuk membangun wahana permainan keluarga Trans Studio itu di eks Hotel Lamin Indah seluas 4,1 ha di jalan Bhayangkara.Di tempat yang sama juga akan dibangun mal dan hotel bintang tiga dan empat.
Mendengar penjelasan itu, Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Edy Kurniawan menilai nota kesepahaman MBS dengan CT Corp dengan begitu belum bisa dijadikan acuan. Pasalnya, hingga kini belum menentukan sistem kerjasama yang disarankan BPKP Kaltim dan mendapatkan persetujuan dari DPRD Kaltim.
"Harus ada yang dikoreksi. Dari awal ada yang salah," kata Edy. Hadir antara lain wakil ketua Ali Hamdi, sekretaris Muspandi, dan sejumlah anggota: Sutrisno Thoha, Andika Hasan, M Samsun dan Wibowo Handoko.
"MoU dengan CT Corp belum bisa dijadikan acuan. Karena MBS belum memiliki kuasa, untuk memanfaatkan atau menggunakan lahan itu," lanjut Edy dari Fraksi PDI Perjuangan.
Menurut dia, kajian-kajian terkait pelepasan lahan eks Lamin Indah, harus menguntungkan dan mengamankan aset. "Kalau diputuskan salah-salah, nauzubillah min zalik jangan sampai kita jadi rugi. Kita minta ini harus dilengkapi," pesan Edy. Ia menambahkan, langkah selanjutnya Komisi II akan bertemu dengan CT Corp.(bud)
Mestinya Berdasarkan Nilai Lahan
ANGGOTA Komisi II DPRD Kaltim Muhammad Samsun menyarankan, terkait pola penyertaan modal dengan CT Corp, hendaknya didasarkan pada harga tanah. Dengan dasar itu, maka komposisi saham milik MBS tidak akan berkurang jika suatu saat CT Corp akan menambah modal. Sebab nilai tanah akan senantiasa naik.
"Bisa tidak pernyataan modal itu kita menyesuaikannya dengan nilai harga tanah. Ini masih logis juga untuk perjanjian dengan CT Corp," kata Samsun.
Menurut dia, usulan atau saran tersebut sebagai bentuk mengamankan saham milik Pemprov Kaltim kelak sudah resmi kerjasama. Dengan nilai jual tanah, kata dia, maka saham milik pemerintah akan terus mengalami peningkatan sesuai harga jual tanah berdasarkan data apraisel.
Samsun berpendapat, saran itu agar komposisi saham tidak berubah atau berkurang. "Kita ingin aman, selamat dan tidak bermasalah dikemudian hari. Dengan pola kerja sama yang ditawarkan, penyertaan modal kita khawatir. Kalau mereka menambah saham, otomatis kita terdilusi (berkurangnya komposisi kepemilikan saham investor akibat adanya penambahan saham baru)," urai Samsun, dari Fraksi PDI Perjuangan.(bud)
TRANS STUDIO SAMARINDA
* Trans Studio Samarinda Area Breakdown
-Retail : 17.500 M2
-F&B : 4.400 M2
-Transmart Carrefour : 14.900 M2
-Metro : 7.400 M2
-Trans Studio : 17.800 M2
-Bank Mega : 3.000 M2
* Hotel 3* : 300 Rooms
* Hotel 5* : 120 Rooms
* Ballroom : 1.200 M2
* Meeting Room : 900 M2
* Parking : 1.000 Cars
Sumber : RDP MBS-Komisi II (bud)