Kasus Narkoba

Sindikat Narkoba Internasional Amir Aco Dijerat Pasal Hukuman Mati

Gembong narkoba internasional asal Balikpapan, Amiruddin Rahman alis Amir Aco, terancam hukuman mati.

TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Tim penyidik satuan narkoba Polrestabes Makassar melakukan pengecekan barang bukti narkoba jenis ekstasi yang disita dari bandar narkoba di ruangan narkoba Polrestabes Makassar, Sulsel, Sabtu (17/1). Polrestabes mengamankan Amir Aco (bandar narkoba) pada Sabtu (17/1) dini hari di studio 33 Hotel Clarion bersama rekannya Michael Wibisono, Syamsul Ayu dan Nia dengan barang bukti 1,2 kilogram sabu dan 4.188 butir ekstasi senilai Rp 3,7 miliar. Amir Aco merupakan tahanan Lapas Balikpapan dengan vonis 20 tahun penjara yang kabur pada November 2014. 

Warga Jalan Lamadukelleng Buntu tak menyangka Aco dan Syamsul adalah pengedar narkoba. Mereka juga mengaku kaget saat polisi menemukan narkoba di kamar yang disewa Aco.

"Kami tidak tahu kalau ada barang seperti itu. Karena polisi datang pagi-pagi sekali dan hanya menyita koper," ujar mertua Syamsul, Daeng Suri di kediamannya.

Mereka menyesal mengontrakkan kamar ke Aco. "Seandainya kami tahu ada narkoba sudah lama kami buang atau serahkan ke petugas. Kami tidak tahu apa-apa. Kami tidak terlalu mengenal Aco. Kami hanya tahu  namanya Aco asal Kalimantan, dan dia berteman dengan Syamsul," kata Daeng Suri.

Menurutnya, Aco tidak pernah menginap di rumah itu. Aco  hanya datang ke rumah itu  sebentar, kemudian pergi lagi, tanpa mereka tahu apa pekerjaannya.

Tetangga Daeng Suri juga mengaku hanya sering melihat Aco datang tapi tidak akrab.

"Kami hanya tau namanya Aco dan teman Syamsul. Tapi kami tidak akrab karena dia itu tidak bergaul dengan warga di sini," kata Iron, pemuda yang tinggal di samping rumah kost Aco.

Menurut Iron yang mengaku sering begadang di sekitar rumah kos itu, Aco sering datang bersama Syamsul menggunakan taksi.
"Kalau dia datang ke rumah itu, paling hanya lewat tanpa menyapa kami. Dia pun biasa datang dengan menggunakan  pakaian mewah dan di lengan tanganya terlihat ada perhiasan emas," kata Iron.

Syamsul mereka sebut orang baik. Ayah lima anak ini sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. Dia juga kadang sebagai pedagang campuran untuk menutupi kebutuhan keluarganya. (Tribun Timur)

***

UPDATE berita eksklusif, terbaru, unik dan menarik dari Kalimantan. Cukup likes fan page  fb TribunKaltim.co  atau follow twitter  @tribunkaltim



Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved