Berita Balikpapan Terkini

DPRD Sebut Proyek RS Balikpapan Timur Ditunda, Anggaran Hanya Bayar Gaji ASN dan Kegiatan Rutin

Rencana pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Timur yang digadang-gadang menjadi fasilitas kesehatan baru di wilayah timur kota terpaksa ditunda

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
PEMBANGUNAN TERTUNDA - Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono, menegaskan pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Timur belum bisa dilanjutkan karena anggaran daerah tergerus pemangkasan TKD lebih dari 60 persen. Ia meminta pemerintah kota mengevaluasi seluruh pos belanja agar proyek rumah sakit tetap menjadi prioritas ketika keuangan daerah kembali pulih.  (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH) 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Rencana pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Timur yang digadang-gadang menjadi fasilitas kesehatan baru di wilayah timur kota terpaksa ditunda.

Penyebabnya bukan karena persoalan teknis, melainkan dampak pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat yang mencapai lebih dari 60 persen.

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono, menegaskan bahwa penurunan dana tersebut membuat ruang fiskal daerah menyempit.

Sehingga pemerintah kota harus menunda sejumlah proyek strategis, termasuk pembangunan rumah sakit yang telah lama ditunggu masyarakat.

"Pembangunan RS Balikpapan Timur tidak bisa dilanjutkan tahun depan karena anggaran tidak mencukupi. Semua kegiatan pembangunan harus dikaji ulang, sementara anggaran yang ada hanya cukup untuk gaji ASN dan kegiatan rutin," ujarnya, Senin (13/10/2025). 

Baca juga: Dampak Pemangkasan DBH, Ketua DPRD Khawatirkan Proyek RS Balikpapan Timur Terhambat

Ia menjelaskan, pemerintah kota dan DPRD kini tengah meninjau ulang struktur APBD 2026 yang sebelumnya hampir rampung dibahas.

Keluarnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) baru membuat skema belanja daerah harus dirombak total.

"Kita kehilangan lebih dari Rp1 triliun dari DAU dan DAK, ditambah potensi pengurangan dana transfer provinsi sekitar Rp200 miliar. Otomatis proyek seperti rumah sakit dan penanganan banjir menjadi korban," kata Budiono.

Menurutnya, kondisi ini menuntut langkah efisiensi di berbagai pos anggaran.

DPRD mendorong agar pemerintah kota melakukan evaluasi menyeluruh terhadap belanja non-prioritas, termasuk berbagai tunjangan ASN, agar sebagian dana bisa dialihkan untuk menyelamatkan proyek vital seperti rumah sakit.

"Evaluasi tunjangan perlu dilakukan agar daerah masih punya ruang untuk melanjutkan pembangunan penting. Masyarakat di wilayah timur sudah lama menunggu fasilitas kesehatan itu," tegasnya.

Budiono menyebut, keterlambatan pembangunan RS Balikpapan Timur akan berdampak langsung pada akses layanan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Warga Balikpapan Timur Gembira, Pembangunan RSUD Baru Pangkas Perjalanan 40 Menit

Terutama bagi warga yang selama ini harus menempuh jarak jauh ke rumah sakit di pusat kota.

Meski begitu, ia optimistis jika kondisi fiskal kembali membaik, proyek rumah sakit akan menjadi prioritas utama untuk segera dilanjutkan.

"Kami yakin, begitu keuangan daerah stabil, rumah sakit itu akan segera dibangun. Itu komitmen bersama antara pemerintah kota dan DPRD," pungkasnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved