Terbentur Dana, UDD PMI Nunukan Terancam Stop Beroperasi

Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nunukan terancam berhenti beroperasi.

TRIBUN KALTIM/NIKO RURU
Anggota satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Nunukan mendonorkan darahnya di UDD PMI Cabang Nunukan. 

TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN - Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nunukan terancam berhenti beroperasi. Pasalnya, hingga kini belum ada kejelasan mengenai dana operasional untuk memproduksi darah guna memenuhi kebutuhan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan.

Wakil Direktur Bidang Unit Transfusi Darah dan Pelayanan Kesehatan PMI Cabang Nunukan, Alman Hidayat mengatakan, hingga kini belum ada kejelasan dana yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nunukan 2015. Padahal saat ini PMI Cabang Nunukan sudah berutang hingga Rp 300 juta dari biaya operasional sejak tahun lalu. (BACA: RSUD Nunukan Kembali Dilayani Spesialis Bedah dan Anestesi)

Disebutkannya, selain kesulitan memproduksi darah, 12 orang karyawan masing-masing 4 orang pegawai markas dan 8 orang pegawai UDD hingga kini belum menerima pembayaran gaji.

“Mulai Juli tahun lalu sampai sekarang belum digaji. Setiap bulan rata-rata satu orang digaji Rp1 juta. Berarti sekitar Rp12 juta sebulan,” ujarnya, Jumat (6/2/2015).

Akibat persoalan keuangan dimaksud, bendahara pada UDD telah mengundurkan diri sejak awal bulan ini. (BACA: Bank juga Promosi Kesehatan di RSUD Nunukan)

“Terpaksa kita merekrut orang baru. Cuma karena ini kita belum tahu bagaimana menggajinya nanti, kemungkinan jarang orang yang mau,” ujarnya.

Untuk saat ini pihaknya terpaksa memanfaatkan sedikit pendapatan dari penggantian biaya produksi darah untuk terus melanjutkan operasional.
“Artinya pelayanan kita salah-salah stop di sini,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved