Kisruh Golkar
Pencalonan Walikota Itu Tidak Penting
Jangan sampai ada kader yang bernafsu, berhasrat jadi karetaker, hanya untuk memakai perahu Golkar secara gratis
Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Kisruh yang terjadi di Partai Golkar nampaknya bakal mempengaruhi proses pencalonan bakal calon Walikota dan Bupati di Kaltim, khususnya yang melamar di partai berlambang Pohon Beringin ini.
Khusus di Bontang, adu komentar antara Walikota Bontang Adi Darma, dan Ketua DPD II Golkar Bontang Andi Harun sudah terjadi.
“Jangan sampai ada kader yang bernafsu, berhasrat jadi karetaker, hanya untuk memakai perahu Golkar secara gratis,” kata Andi Harun, saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, jalan Gadjah Mada, Samarinda.
Kader, kata Andi, harus berpikir panjang untuk kebesaran partai dibandingkan ambisi pribadi menjadi kepala daerah.(Baca juga: Langka, Bontang Ajukan Tambahan 302.680 Tabung Elpiji 3 Kg )
“Saat ini saya tidak terlalu pentingkan itu (pencalonan melalui Partai Golkar). Toh baru bakal calon, belum tentu juga jadi calon,” tegasnya.
Dikepemimpinan Mukmin Faisyal sebagai Ketua DPD Golkar Kaltim, kans Andi Harun diusung sebagai Calon Walikota Bontang, dari Partai Golkar, disebut-sebut lebih terbuka dibandingkan Adi Darma.
“Loh, kalau mau diusung, dia (Adi Darma) kan bisa datang baik-baik ke Pak Mukmin,” jelas Ketua Fraksi Golkar di DPRD Kaltim ini.
Andi menuturkan, dirinya mungkin bisa saja maju sebagai Calon Walikota Bontang, tanpa melalui Partai Golkar.
“Yang harus dipikirkan kader saat ini yakni keutuhan dan kebesaran partai. Pencalonan Walikota itu tidak penting-penting betul,” sebutnya. (*)