Otonomi Khusus

Memalukan, Itu Tanggapan Direktur Pokja 30 soal Kunjungan Otsus DPRD Kaltim

Direktur LSM Kelompok Kerja (Pokja) 30, Carolus Tuah mengkritik, kegiatan kunjungan ke daerah khusus Otsus (Otonomi Khusus) terkesan mengada-ada.

zoom-inlihat foto Memalukan, Itu Tanggapan Direktur Pokja 30 soal Kunjungan Otsus DPRD Kaltim
TRIBUN KALTIM/BUDHI HARTONO
Carolus Tuah, Direktur LSM Pokja 30

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kelompok Kerja (Pokja) 30, Carolus Tuah mengkritik, kegiatan kunjungan ke daerah khusus Otsus (Otonomi Khusus), terkesan mengada-ngada.

DPRD Provinsi Kaltim mengusulkan kegiatan tersebut dalam rapat Badan Musyawarah (Banmus) dan disahkan dalam rapat Banmus 30 Maret 2015.

Kata Tuah, kesan pertama terkait Otsus yang digulirkan sejak akhir 2014, kini baru direspon anggota Dewan. Padahal, kata dia, untuk merespon Otsus ke masyarakat bisa melalui agenda reses.

"Harusnya, pada saat reses anggota Dewan, menyerap aspirasi soal Otsus. Ini Kenapa baru sekarang? Ini kesannya Otsus ini jadi diskursus (adalah ruang diskusi dan informasi)," ungkap Tuah, kepada Tribunkaltim.co, Selasa (7/4/2015).

Kesan kedua, lanjut dia, kegiatan kunjungan ke dalam daerah khusus Otsus, dinilai mengada-ngada. Menurut dia, kegiatan itu terkesan hanya untuk menambah pemasukan uang dari kunjungan anggota Dewan. (Baca: Dahri Pilih Tak Ikut Serap Aspirasi Otsus)

"Kenapa itu diusulkan ke Badan Musyawarah. Kalau itu kegiatan partai politik atau fraksi, nggak masalah. Tapi ini kegiatan resmi anggota Dewan, ini memalukan," ucap Tuah.

Ia menambahkan, kegiatan serap aspirasi terkait Otsus dianggap hanya untuk menambah pundi-pundi dari uang kunjungan. "Seakan-akan kunjungan ini untuk cari uang tambahan di kunjungan," kritik Tuah.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved