Kesehatan
Hanya Hidup 80 Menit, Bayi Ini Telah Menolong Banyak Nyawa
Seorang bayi yang hanya bertahan hidup 80 menit ternyata telah membantu banyak nyawa.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebaik-baiknya hidup adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Demikian nasihat bijak yang sering disampaikan orangtua.
Seorang bayi yang hanya bertahan hidup 80 menit ternyata telah membantu banyak nyawa.
Berikut adalah kisahnya yang dituturkan oleh sang ibu, Bethany Conckel kepada The Mighty.
Hidupnya sangat singkat, hanya 80 menit. Tak ada yang bisa kami lakukan untuk menyelamatkannya. Tak ada prosedur yang dapat memperbaiki bagian yang hilang dari tengkoraknya atau otaknya akibat penyakit anencephaly.
Yang bisa kami lakukan adalah mencintainya, merayakan kehadirannya, dan merayakan waktu yang kami miliki bersamanya.
Kami telah melakukan semampu kami untuk membuat hidupnya bermakna karena kami tidak bisa mencegah kematiannya. Untuk itu, kami memilih anak kami berderma dengan cara memberikan organnya, jaringan, dan seluruh bagian tubuhnya.
Baca: Ini Surveinya, Apakah Bayi Anda Kecanduan Gadget
Setelah bayi mungil kami yang manis meninggal, ia mendonasikan liver, pankreas, darah tali pusat, darah dari jantung, sampel kulit, dan seluruh tubuhnya, untuk berbagai penelitian.
Karena ukuran dan kondisinya ia tak memenuhi syarat transplantasi, namun kami merasa lebih dari bahagia untuk mendonasikannya bagi penelitian.
Meski kami tak terlalu paham bagaimana donasi ini dipakai dalam riset, tapi kami merasa bersyukur mendapat respon yang baik dari pemberian ini. Hal ini memberi kami kenyamanan, pemulihan, dan bahagia.
Livernya telah membantu para ilmuwan yang berusaha menemukan obat untuk kanker hati dan berbagai penyakit liver lainnya.
Pankreasnya dipakai untuk riset diabetes tipe 1, terutama untuk membantu anak-anak dengan kondisi ini. Darah dari tali pusatnya dipakai untuk meneliti penyebab penyakit anencephaly, kondisi yang merenggut nyawanya.
Darah inti dan sampel kulitnya dipakai untuk menciptakan lapisan sel dan disimpan untuk penelitian di masa datang. Masing-masing pemberian ini secara langsung menyelamatkan nyawa atau meningkatkan kualitas hidup orang lain.
Seluruh bagian tubuhnya dikirim ke profesional medis darurat yang kelak bisa meningkatkan kualitas peralatan dalam bagian gawat darurat anak. Ia pergi selama 8 bulan, masa di mana kami menyebutnya "magang" sebelum kembali dalam bentuk abu.
Baca: Ini Perbedaan Kondisi Bayi yang Dilahirkan Ibu Perokok dan Tidak
Salah satu pencapaian terbesar dalam 8 bulan itu ialah ia membantu para ilmuwan mendapatkan penyisipan baru untuk prosedur penyelamatan hidup yang disetujui oleh FDA. Sebelumnya cara ini sudah dilakukan selama 7 tahun tapi tak pernah sukses. Setelah bekerja menggunakan tubuh bayi kami, mereka kembali mengajukannya dan disetujui.
Dalam surat persetujuan FDA yang diterima para ilmuwan disebutkan bahwa alasan persetujuan itu adalah karena gambar dari donor bayi baru lahir. Bayi laki-laki kami adalah donor itu! Hatiku selalu berdetak lebih kencang saat menceritakan bagian ini.
Prosedur baru ini sudah mulai dipakai di seluruh dunia dan nyawa banyak anak terselamatkan.
Ya, saya merindukannya. Ya, saya berharap bisa menghabiskan waktu lebih dari 80 menit bersamanya. Ya, saya berharap anencephaly bukan bagian dari realitas hidup kami. Tapi, bukan itu garis yang telah ditakdirkan.
Di luar semua itu, saya sungguh bangga terhadap anak saya dan dampak yang ia timbulkan pada dunia. Hatiku sebagai ibu penuh kebanggaan ketika memikirkan nyawa yang sudah ia selamatkan karena donasinya.
Saya sungguh gembira ketika memikirkan anak saya telah membantu ilmuwan selangkah lebih maju untuk menemukan obat bagi kondisi kecacatan dan penyakit. Saya bahagia untuk keluarga yang tak harus mengucapkan perpisahan pada bayi mereka dan mengalami patah hati, karena prosedur baru yang dibantu oleh putraku.
Saya sungguh bersyukur karena anak saya adalah seorang donor. Untuk kami, berpartisipasi dalam donasi telah menambahkan lapisan baru pada makna hidup bayi kami.
Putra saya, Amalya Nathaniel (yang berarti "kerja dari Tuhan, diberikan oleh Tuhan") sungguh besar. Saya sungguh sangat bangga.
Saya dan suami kini mendirikan yayasan nonprofit, Purposeful Gift, untuk membantu para keluarga tentang berbagai jenis donasi dan menawarkan dukungan bagi mereka. Untuk memperlajari tentang neonatal organ, mata, jaringan, dan suluruh tubuh, silakan cek di situs kami purposefulgift.com. (*)