Disperindagkop Bulungan Tak Mau Muluk-muluk Gelar Pasar Murah
Kami minta jangan sampai terhambat pasokannya. Utamanya telur, ayam, sama daging sapi. Harus mereka memperlancar pasokannya minimal sama dengan bulan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Pergerakan harga komoditas barang kebutuhan masyarakat Tanjung Selor menjelang masuknya bulan Ramadhan belum menunjukkan grafik peningkatan siginifikan.
Hal itulah yang membuat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bulungan juga tak muluk-muluk menggelar operasi pasar murah.
Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindagkop Kabupaten Bulungan Geriliawansyah menyatakan bahwa beberapa harga komoditas khususnya di pasar induk Bulungan tak bergerak bahkan mengalami penurunan harga.
Namun memang tak bisa dipungkiri beberapa komoditas sudah mengalami kenaikan harga namun relatif masih wajar seperti ayam potong Rp 30 ribu pertanggal 9 Juni naik menjadi Rp 35 ribu per 12 Juni.
Komoditas yang mengalami penurunan harga seperti Lombok Kering di mana per 1 Juni 2015 dipatok pedagang Rp 65 perkilogram namun malah turun menjadi Rp 60 ribu pertanggal 12 Juni 2015.
Ada juga, kentang yang turun harga dari Rp 15 ribu menjadi Rp 14 ribu pertanggal 12 Juni.
Sementara komoditas yang mengalami ketetapan harga perkilogram hingga 12 Juni 2015 seperti bawang merah yang dipatok Rp 45 , cabai rawit Rp 40, minyak goreng Rp 16 ribu, tepung terigu Rp 8 ribu, telur lokal Rp 50 ribu, daging sapi Rp 135 ribu, ayam kampung Rp 65 ribu, dan wortel Rp 30 ribu.
“Jadi kami tidak serta merta akan menggelar operasi pasar. Kami pastikan dulu terjadi kenaikan harga yang signifikan. Kemudian melihat apakah memang pasokannya berkurang,” tuturnya saat ditemui di Kantor Disperindagkop Bulungan, Selasa (16/6/2015).
Operasi pasar sebutnya, baru akan dilakukan jika kenaikan harga komoditas sampai meresahkan dan menyebabkan daya beli masyarakat turun drastis.
Kendati demikian akunya, pemerintah daerah (Pemda) tetap mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan harga yang tak wajar.
Caranya, setiap agen atau distributor barang yang mengalami lonjakan diajak berpartisipasi.
“Jadi kami minta partisipasi resmi ke agen-agen. Kami akan meminjam barangnya untuk kami jual murah ke masyarakat. Misalnya nilanya Rp 100 juta kami pinjam, kemudian setelah barang terjual kami kembalikan Rp 90 juta, karena jual murah,” ujarnya.
Mengantisipasi pula berkurangnya pasokan komoditas keperluan masyarakat selama Ramadhan, agen-agen yang ada juga akan diberi ketegasan untuk tidak menghambat pasokan.
“Kami minta jangan sampai terhambat pasokannya. Utamanya telur, ayam, sama daging sapi. Harus mereka memperlancar pasokannya minimal sama dengan bulan biasanya. Kalau bisa melah diperbanyak,” ujarnya.
Disinggung soal spekulasi harga yang mungkin terjadi di lapangan, Iwan mengaku Disperindagkop sudah melibatkan aparat Polres dan dan Satpol PP Bulungan untuk ikut memantau.
“Iya, ada saja yang nakal. Jangan agen berbuat tidak adil, kemudian melakukan spekulan. Tetapi itu sudah kami koordinasikan juga ke Polres sama Satpol PP untuk mengamati dan menindak tegas jika ada temuan di lapangan,” tandasnya. (*)