Hukum dan Kriminal
Curanmor Masih Mendominasi Tindak Kriminal di Kutai Timur
Angka tindak kriminalitas di Kabupaten Kutai Timur, masih didominasi dengan angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Angka tindak kriminalitas di Kabupaten Kutai Timur, masih didominasi dengan angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Bahkan, selama Ramadhan ini, sudah ada lima kejadian kasus curanmor di Kutim. Rata-rata, hilangnya motor karena ketidakwaspadaan si pemilik. Seperti meninggalkan kendaraan lengkap dengan kunci kendaraan atau meninggalkan kendaraan tanpa dikunci stang.
"Uniknya dari beberapa kasus pencurian motor yang berhasil kami ungkap. Pelakunya ternyata anak-anak di bawah umur. Itulah yang menurut saya sangat memprihatinkan. Usia mereka rata-rata masih di bawah 17 tahun dan dari sisi ekonomi bukan anak dari keluarga yang tidak berkecukupan," ungkap AKBP Anang Triwidiandoko, Kapolres Kutai Timur.
Ia pun tengah meminta jajaran Satuan Reskrim Polres Kutim untuk melakukan penyelidikan terkait motivasi anak-anak tersebut melakukan pencurian.
Baca: Pelaku Curanmor Ini Ternyata Masuk Kelompok Belemes
Selain menggalang kerja sama dengan pihak terkait lainnya untuk menekan angka pencurian yang dilakukan anak-anak.
"Salah satu upaya kami saat ini, melakukan gelar personel di subuh hari. Untuk operasi balap liar. Sekaligus melihat ada kendaraan bodong yang digunakan atau tidak. Dikhawatirkan, karena pelakunya anak-anak, mereka melakukan aksi balap liar, menggunakan kendaraan bodong," ujar Anang.
Setelah intens melakukan operasi subuh, menurut Anang, kegiatan balap liar di beberapa titik di kawasan Sangatta Utara sudah bisa dilokalisir. Namun untuk kasus curanmor, masih belum. Masih terus dilakukan upaya untuk penekanan angka kriminalitas.(*)