Terdengar Beberapa Kali Tembakan, Kantor ACC Samarinda Mencekam
"Beberapa kali saya dengar bunyi tembakan, arah suara dari kerumunan itu, namun setelah itu kondisi masih tatap memanas," kata Ismail, warga lainnya,
Penulis: Christoper Desmawangga |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Suasana di kawasan simpang empat Air Hitam, Samarinda, Kamis (9/7/2015) sore sempat mencekam. Warga setempat dan ratusan pengendara yang melintasi simpang itu diliputi rasa cemas setelah melihat sekelompok pemuda, berikut puluhan aparat keamanan terlibat dalam aksi kejar-kejaran.
Sebagian ada yang menggunakan parang, mandau dan senjata tajam lainnya. Situasi makin mencekam karena terdengar suara tembakan beberapa kali. Beberapa polisi berseragam maupun berpakaian preman dan aparat berseragam TNI AD sibuk menghalau dan menenangkan kelompok pemuda itu yang mengejar beberapa pria berpakaian safari.
Pantauan Tribun di lapangan menunjukkan, ketegangan itu sempat memacetkan simpang empat Air Hitam selama satu jam. Ratusan kendaraan macet dari keempat ruas jalan. Kendaraan yang berada di bagian belakang bertanya-tanya kenapa kemacetan begitu lama. Sedangkan yang di bagian depan dihalau untuk tidak melintasi lokasi bentrokan.
Polisi terlihat mengacung-acungkan senjatanya ke atas dan meminta seluruh kendaraan dari jalan Pembangunan untuk balik arah. Mereka dilarang memasuki jalan Kadrie Oening. Aksi kejar-kejaran sekelompok pemuda berawal dari kantor cabang perusahaan leasing kendaraan, ACC di jalan Juanda ke jalan Kadrie Oening.
Beberapa orang berpakaian safari gelap yang dikejar mencoba berlari di balik pagar rumah dinas Ketua Pengadilan Agama Kaltim di jalan Kadrie Oening. Beruntung polisi bersama aparat TNI yang sempat mengeluarkan tembakan peringatan, berhasil mengamankan lelaki tersebut dari amukan para pemuda anggota ormas.
"Saya kebutulan lewat, saat itu saya lihat banyak orang yang mengerubungi kantor kredit mobil itu, kejar-kejaran bawa parang," ucap Iwan, warga jalan Pahlawan tersebut, Kamis (9/7/2015).
Ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia sempat mendengar bunyi tembakan dari kerumunan massa di depan kantor leasing tersebut.
"Beberapa kali saya dengar bunyi tembakan, arah suara dari kerumunan itu, namun setelah itu kondisi masih tatap memanas," kata Ismail, warga lainnya, yang sore itu kebetulan sedang melintasi simpang Air Hitam.
Keterangan yang dihimpun Tribun menyebutkan, keributan terjadi gara-gara karyawan kantor leasing itu menarik sebuah mobil karena tertunggak cicilannya. Mobil tersebut milik warga yang kebetulan anggota ormas. Massa yang berjumlah 20 orang lebih itu sudah terlihat berkerumun di kantor ACC sejak pukul 14.00.
Keributan yang diikuti aksi kejar-kejaran terjadi sekitar pukul 16.00. Sejak kemudian aparat berhasil meredam situasi, setelah beberapa kali mengeluarkan tembakan. Tidak ada korban jiwa dalam kasus itu.
"Sudah kami tarik (mobil) sekitar 3 bulan yang lalu, kami tidak tahu jika pemilik mobil itu anggota ormas. Tapi kami sudah jalanin proses penarikan kendaraan sesuai aturan," ucap seorang karyawan yang enggan disebut namanya.
Jajaran reskrim Polresta Samarinda pun bergerak cepat dengan mengumpulkan saksi-saksi beserta dengan barang bukti berupa parang dan mandau. Dikonfirmasi terpisah, Wakasat reskrim Polresta Samarinda, AKP Chandra Hermawan belum dapat memberikan keterangan perihal kejadian tersebut.
"No coment dulu saat ini, no coment," ucapnya singkat.(m05)