Lebaran dan Mudik

Keindahan Pantai Kelapa yang Sedikit Butuh Polesan

Garis pantai yang membentang panjang serta luasnya laut Sulawesi dan Selat Makassar adalah pesona padu padan alam ciptaan Tuhan tak ternilai indahnya.

TRIBUN KALTIM / M ARFAN
Musim liburan di Pantai Kelapa dan Pantai Kampung Baru, Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan, Minggu (19/7/2015). 

“Belum ada tempat duduk khusus untuk bersantai. Tempat ganti dan MCK (mandi cuci kakus) juga belum tersedia,” sebut wanita yang berprofesi guru di SD 010 Tanjung Selor itu.

“Kalau untuk akses ke sini sudah cukup lancar walaupun jalannya kerikir (agregat). Tinggal bagaimana lagi keseriusan pemerintah untuk mempermulus dengan aspal,” tambahnya.

Soal kebersihan pantai juga menjadi perhatiannya. Meski sampah berasal dari alam sendiri sendiri seperti ranting-ranting pohon yang sudah mati, serta dedaunan kering tentu sedikit banyaknya akan mengganggu estetetika.

Soal ini, tentu diharapkan kepada pemerintah bahkan masyarakat setempat untuk menyediakan/memplot petugas kebersihan objek wisata minimal saat momentum liburan.

Pantauan TRIBUNKALTIM.CO, pantai ini juga belum dilengkapi dengan tempat pembuangan sampah. Selain itu, juga belum ada petugas pengamanan dan penyelamat pantai yang terlihat.

Padahal keberadaan petugas tersebut cukup penting untuk minimal mengantisipasi celaka saat berwisata bahkan melakukan pertolongan.

Semua pengunjung kemungkinan besar sepakat jika sepanjang garis pantai di Desa Tanah Kuning dan Desa Mangkupadi adalah potensi besar di sektor parisiwata.

Dan di lokasi yang berbeda, sekitar 2 (dua) kilometer dari Pantai Kelapa, sempat bersua salah satu angggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Ambo Intang.

Lokasi yang dikunjungi Ambo adalah Pantai Kampung Baru, lantaran letaknya di Dusun Kampung Baru, Desa Mangkupadi.

Senada dengan Mustika, Ambo Intang juga mengakui hal sama. Sepanjang Desa Tanah Kuning dan Mangkupadi adalah titik -titik menarik untuk berwisata. Hanya saja kemudian pengelolaan objek wisata masih belum dipoles secara masimal. Begitu juga soal promosi.

“Akses jalan dari Tanjung Selor ke sini sudah agregat. Sudah bisa ditempuh dua jam. Tinggal pengelolaan objek wisatanya saja,” ujarnya.

Berbicara soal akses dan tempat wisata yang baik menurutnya akan memberi multiplayer effect yang lumayan kuat khususnya peningkatan perekonomian masyarakat setempat.

Maklum, bisa dibilang profesi masyarakat Desa tanah Kuning dan Mangkupadi adalah nelayan. Mereka bergantung pada hasil laut.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved