Peristiwa di Tolikara

Pengusaha Ini Ajak Ratusan Tamu yang Hadir Pekikkan Aku Cinta Indonesia

HM Jos Soetomo berdiri kursi duduknya, satu meja dengan Pangdam, Kapolda dan sejumlah pembesar di Kalimantan.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN KALTIM/ANJAS PRATAMA
Jos Soetomo, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim Anjas Pratama dan Januar Alamijaya

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - HM Jos Soetomo berdiri kursi duduknya, satu meja dengan Pangdam, Kapolda dan sejumlah pembesar di Kalimantan. Dia mengajak ratusan hadirin, yakni para alim-ulama dan rohaniawan, pemuka masyarakat, dan pejabat sipil maupun TNI/Polri memekikkan ikrar semangat nasionalisme dan kebangsaan.

Tubuh Jos Soetomo memang tidak lagi muda. Berjalan saja mulai tergopoh-gopoh, dan saat hendak menuju podium pun dia dibantu, dituntun seorang pria.

Jos memang sudah sepuh, usianya 70 tahun, namun semangatnya masih menggelora. "Saya mohon semuanya berdiri dan ucapkan kata-kata saya. Kita berikrar," ujar Jos lantang dan mengagetkan ratusan hadirin.

Ratusan undangan yang hadir di Makodam, sebelumnya duduk di kursi, sontak berdiri dan mengikuti teriakan Jos Soetomo.

Baca: Pangdam Minta Warga Jangan Terpancing Insiden di Tolikara

(TRIBUN KALTIM / SITI ZUBAIDAH)
Kapolda Kaltim Irjen Andayono bersama Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono dan tetamu usai halal bihalal di Makomdam, Balikpan, Rabu (22/7/2015)

Jos yang menjabat sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim mengajak hadirin dari berbagai kota di tiga provinsi yakni Kaltim, Kalsel, Kaltara membulatkan tekad pada acara halal bihalal dan silaturahmi Pangdam VI/Mulawarman di Aula Makodam, Balikpapan, Rabu (22/7/2015) siang.

Sambil mengepalkan tangan ke udara, ala demonstran jalanan, Pengasuh Yayasan Fastabiqul Khairat Samarinda itu berteriak nyaring.

Jos kemudian memandu ikrar. Ada dua frase yang diteriakkan pengusaha perhotelan tersebut. 'Aku bangga Indonesia' sebanyak tiga kali, disusul pekik lainnya, 'Aku cinta Indonesia'.

BACA JUGA: Ungkap Kasus Tolikara, Polri Bidik Empat Tersangka

Semangat kecintaan yang diteriakkan Jos itu memang menjadi ruh dari pertemuan hari itu. Pasalnya, kondisi masyarakat tengah dirundung masalah yang mengusik rasa nasionalisme, kebangsaan, dan keberagaman.

Hal ini dipicu insiden gangguan terhadap pelaksanaan shalat Id di Tolikara, Papua, saat Idul Fitri, Jumat lalu.

Insiden itu sempat memicu aksi balasan ke sejumlah tempat di Pulau Jawa, dalam skala kecil.

Jos kemudian menggambarkan kemajemukan antara agama dan suku-suku, bukan sesuatu yang patut dipersoalkan.

Menurutnya, ikrat tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa situasi di Kalimantan sama sekali tak terpengaruh adanya isu perpecahan seperti yang terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia.

Baca: Sutiyoso Tak Mau Dibilang BIN Kecolongan Insiden di Tolikara

"Kita ini satu, dibaratkan orang Bugis itu jadi telinga, Jawa jadi lengan, Banjar jadi wajah. Jadi jika ada yang melukai salah satu suku, sama saja dia melukai tubuhnya sendiri," ucap Jos Soetomo lantang.

Kemarin, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono mengundang semua pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), dan pemuka agama, serta tokoh masyarakat dari tiga provinsi yakni Kaltim, Kaltara dan Kalsel, untuk bersilaturahmi serta melakukan halal bihalal.

Tamu yang hadir antara lain pemuka agama Islam dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, pemuka agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Tampak juga Kapolda Kaltim Irjen Polisi Andayono, Kapolda Kalsel Brigjen Pol Agung Mudi Maryoto, termasuk Walikota Balikpapan Rizal Effendi, serta para Danrem, Dandim, dan Kapolres.

Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, menyebut para tokoh yang mewakili elemen masing-masing menjadi bukti semua pihak bertekad dan bersemangat untuk tetap menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia, dan Kalimantan Timur secara khusus.

Dalam paparannya, Benny mengurai pemicu insiden di Tolikara, Papua yang diwarnai pembakaran satu rumah ibadah, belasan rumah dan kios.

"Maksud dari pertemuan kita, di antaranya meningkatkan komunikasi dan interaksi antara pemerintah dengan tokoh agama dan masyarakat," katanya.

Berkaca dari pengalaman di Tolikara, TNI senantiasa siaga dan siap turun ke lapangan jika dimintai bantuan kepolisian untuk melakukan pengamanan.

"Berkaitan dengan pengamanan TNI sendiri bersiaga untuk mem-back-up Kepolisian sewaktu-waktu diminta secara utuh," katanya.

Kapolda Kaltim Irjen Pol Andayono mendukung pernyataan Pangdam. Jenderal berbintang dua tersebut, mengatakan kepolisian selalu memonitor dan menjaga jangan sampai terjadi insiden seperti di Tolikara terjadi di Kaltim.

"Tak hanya kedua unsur penjaga keamanan itu yang bertekad untuk mewujudkan kedamaian dan keamanan di Kaltim mauapun dua Provinsi lainnya. Semua hadirin punya tekad serupa dan mendukung pekik Jos Soetomo. "Cinta dan Bangga Indonesia." (*)

Kami hantarkan berita terbaru, unik dan menarik secara gratis ke hadapan sahabat melalui jejaring sosial. Cukup likes fan pages fb TribunKaltim.coatau follow twitter@tribunkaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved