Muktamar Nahdlatul Ulama
Inilah Guyonan-guyonan yang tak Terlupakan Selama Muktamar NU
"NU sudah banyak memiliki anggota yang bergelar Propessor (Protolan Pemuda Ansor)," ujar Gus Ipul.
TRIBUNKALTIM.CO - Satu hal yang tak terlupakan dari pelaksanaan Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur beberapa waktu lalu adalah guyonan-guyonan berupa plesetan lucu yang biasanya diucapkan spontan dan menjadi ciri khas dari kaum Nahdliyyin.
Plesetan berbentuk guyonan lucu itu ternyata masih saja terjaga dalam tradisi NU. Bahkan Ketua Panitia, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) yang menjadi man of the match dalam urusan mengeluarkan plesetan.
Tidak tanggung-tanggung, Gus Ipul berani menyampaikannya langsung di depan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, saat sambutan di acara pembukaan. Jokowi pun mengapresiasi beberapa plesetan dari Wakil Gubernur Jatim tersebut.
BACA: Megawati Puji Sarung Jokowi yang Dipakai di Muktamar NU
Berikut beberapa plesetan lucu yang sempat dikumpulkan Tribunnews.com selama Muktamar NU di Jombang:
"Hadirin hadirot yang saya hormati; hadirin itu adalah muktamirin yang ada di dalam tenda ini, sedangkan muktamirin yang berada di luar tenda namanya hadir out," kata Gus Ipul.
"NU sudah banyak memiliki anggota yang bergelar Propessor (Protolan Pemuda Ansor)," ujar Gus Ipul.
"Sebagai Gubernur Jatim, saya tidak bisa mengintervensi Gus Ipul dalam statusnya sebagai ketua IGGI (dengan pronounciation Inggris) IGGI kepanjangan dari Ikatan Gus Gus Indonesia," Gubernur Jawa Timur, Soekarwo (Pak De Karwo).
BACA: Tamu-tamu Asing Tertarik Hadiri Muktamar NU, Mengapa?
"NU biasanya mengawali sesuatu dengan gegeran (keributan) dan mengakhirinya dengan ger-geran (tertawa)," Syuriah PBNU, KH Ishomudin.
"NU Smoking yang No Smoking bukan NU," disampaikan muktamirin saat sidang pleno di arena muktamar.
"Rasanya perlu kita bikin Badan Otonom (Banom) baru bernama ANUMU (Angkatan NU Muda)," candaan para jurnalis peliput muktamar.
AHWA vs Qahwah; AHWA perpanjangan dari Ahlul Halli wal Aqdi, Qahwah berarti kopi, maksudnya setelah lelah berdebat tentang AHWA muktamirin minta minum kopi. (Husein Sanusi)