Piala Super Spanyol
Bilbao Ukir Sejarah Rayakan Juara di Markas Barcelona
Lebih hebatnya lagi, perayaan kemenangan tersebut berada di Nou Camp yang merupakan markas klub raksasa Barcelona.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNKALTIM.CO - Athletic Bilbao mengukir sejarah baru dengan menuntaskan dahaga gelar Piala Super Spanyol usai menunggu selama 31 tahun.
Lebih hebatnya lagi, perayaan kemenangan tersebut berada di Nou Camp yang merupakan markas klub raksasa Barcelona.
Pada le kedua itu sukses menahan Barcelona 1-1, Selasa (18/8/2015) dini hari Wita.
Dengan hasil ini Athletic Bilbao berhasil juara setelah sebelumnya unggul 4-0 pada laga leg pertama.
Torehan ini dilengkapi oleh aksi striker Aritz Aduriz yang mampu mencetak empat gol dalam dua laga final Piala Super Spanyol.
Pada laga leg kedua, Barcelona terhitung mendominasi pertandingan. Tercatat, secara keseluruhan Barcelona menguasai 73 persen penguasaan bola. Namun, Athletic Bilbao bertahan secara rapat dan terkoordinasi.
Tercatat, Barcelona hanya mampu melepaskan tiga tembakan terarah ke gawang. Athletic Bilbao bahkan mampu membahayakan gawang Barcelona yang dikawal Claudio Bravo lewat aksi striker mereka, Aritz Aduriz. Empat tendangan ke gawang, satu di antaranya berbuah gol.
Usaha Barcelona menggempur Bilbao akhirnya berbuah gol jelang peluit babak pertama. Kombinasi umpan Rakitic dan Luis Suarez diselesaikan Lionel Messi lewat sepakan di depan gawang di menit ke-43.
Ada kejadian menarik selepas gol itu. Kiper Bilbao, Gorka Iraizoz seolah tak mau segera membuang bola ke tengah lapangan. Ia terlihat secara erat memeluk bola di dalam gawangnya saat kebobolan.
Tindakan ini memancing emosi pemain Barcelona yang tertinggal secara agregat dan berujung kartu kuning buat Pedro Rodriguez.
Memasuki babak kedua, Barcelona lebih giat menggempur. Sayang, saat tengah berjuang menyamakan ketertinggalan agregat, Barcelona harus bermain dengan 10 pemain setelah Gerard Pique diusir wasit Carlos Velasco Carballo.
Gerard Pique sebelumnya tampak memprotes keputusan hakim garis yang membiarkan striker Athletic Bilbao, Aritz Aduriz menerima bola yang Pique nilai berada dalam posisi offside.
Aritz Aduriz bahkan terus menggiring bola dan menembak. Beruntung Claudio Bravo sigap menghalau bola. Melihat itu, Gerard Pique mendatangi sang hakim garis. Pique lalu terlihat membentak sang wasit saat bicara di muka sang hakim garis. Atas hal itu, Pique diganjar kartu merah.
Keasyikan menyerang membuat pemain Barcelona lupa bertahan. Kelengahan itu harus mereka bayar dengan gol striker Atheletic Bilbao, Aritz Aduriz di menit ke-74.