Pengusaha Tempe Akui Limbahnya Mencemari Lingkungan

Limbah produksi tahu tempe memang bermuara pada sungai tersebut, hal ini diakui oleh Imam Muis (37), satu dari empat pemilik pabrik.

TRIBUN KALTIM/RUDY FIRMANTO
Muis, pengusaha tahu tempe yang pabriknya berada di sekitar Sungai Kangkung. 

Yakni dengan memberikan bakteri penjernih air yang biasa dilakukan di rumah warga seperti kaporit atau tawas.

Bakteri ini berfungsi mengikat kandungan partikel atau bakteri yang ada di limbah sehingga nantinya mengendap di dasar dan air yang berada di permukaan menjadi jernih dan bisa di buang ke sungai.

"Seperti kita menjernihkan air di bak mandi di rumah, beri saja kaporit atau tawas nanti kan kan jernih, sama halnya dengan limbah ini, karena nantinya partikel jahat pada air akan diikat dan jatuh kebawah mengendap, sedangkat air yang pada bagian atasnya jernis dan aman dibuang ke sungai," katanya. (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terbaru, unik dan menarik dari Kalimantan. Cukup likes fan page  fb TribunKaltim.co  atau follow twitter  @tribunkaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved