Emas Perhiasan Naik Rp 30.000 per Gram
Penurunannya sampai 50 persen. Bahkan, mendekati hari raya Idul Adha pun, animo pembeli perhiasan tetap sepi.
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Margaret Sarita
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Imbas kenaikan dolar terhadap rupiah mulai terasa di kalangan pedagang emas di kabupaten Kutai Timur. Tak hanya soal kenaikan harga emas, tapi animo pembeli perhiasan emas ikut menurun seiring kenaikan harga emas.
Penurunan animo pembelian perhiasan emas diakui Irwan, pemilik Toko Emas Sejati di kawasan Sangatta Lama, Kecamatan Sangatta Utara, terjadi sejak harga emas mulai merangkak naik dua pekan belakangan ini.
“Penurunannya sampai 50 persen. Bahkan, mendekati hari raya Idul Adha pun, animo pembeli perhiasan tetap sepi. Tidak ada peningkatan. Biasanya ada minimal lima warga yang membeli atau tukar tambah emas dalam sehari. Sekarang, satu pembeli pun sudah untung,” ungkap Irwan, Minggu (6/9/2015).
Harga emas di tokonya, menurut Irwan, saat ini ditawarkan dengan harga Rp 510.000 per gram, untuk emas batangan 24 karat dan Rp 450.000 per gram untuk emas perhiasan 23 karat.
Harga emas perhiasan tersebut, belum ditambah dengan biaya pembuatan yang berkisar Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per gram, tergantung model perhiasan yang diminati.
Sedangkan untuk emas putih dengan kadar 750 karat, lanjut Irwan, dibanderol dengan harga Rp 490.000 per gram.
Di luar biaya pembuatan. Harga tersebut mengikuti harga emas di pasaran tempatnya mengambil barang, yakni di Samarinda. Ditambah biaya pengambilan.
“Pokoknya kalau dolar naik, harga emas ikut naik. Pembeli yang turun,” ujarnya.(*)