Pesawat Jatuh di Sinai

ISIS Dendam Bombardir Rusia Jadi Alasan Menembak Pesawat Kogalymavia

“Negara Islam (IS) afiliasi kelompok di Mesir yang mengklaim bahwa itu jatuh pesawat, tanpa mengatakan bagaimana. Tapi belum ada kabar resmi tentang"

Corbis/EPA
Keluarga korban pesawat Rusia, Kogalymavia yang jatuh di Sinai, Mesir, Sabtu (31/10/2015) pagi mendatangi Bandara di St Petersburg, Rusia. (kiri) - foto pesawat Airbus 321 yang naas itu. 


TRIBUNKALTIM.CO - Militan Sinai Province yang diduga afiliasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Rusia, Kogalymavia di Sinai, Mesir, Sabtu pagi waktu setempat.

Informasi terbaru ini dilansir Telegraph sebagai berita terbaru, Sabtu (31/10/2015) larut malam Waktu Indonesia Tengah (Wita).

“Negara Islam (IS) afiliasi kelompok di Mesir yang mengklaim bahwa itu jatuh pesawat, tanpa mengatakan bagaimana. Tapi belum ada kabar resmi tentang penyebab kecelakaan itu,” demikian tulis Telegraph melansir AFP.

Afiliasi ISIS yang melakukan pemberontakan mematikan di Sinai, mengklaim bahwa "tentara kekhalifahan berhasil menurunkan sebuah pesawat Rusia."

BACA JUGA: Mesir Sebut Seluruh Penumpang Tewas, Rusia Berkabung   

Pesawat Airbus milik penerbangan Rusia Kogalimavia yang jatuh di Sinai, Mesir.

Penembakan ini diduga sebagai pembalasan atas serangan udara Rusia terhadap gerilyawan di Suriah, lokasi yang diduduki ISIS.

Namun tiga ahli militer mengatakan ISIS di Sinai tidak memiliki rudal dari darat ke udara, yang mampu memukul pesawat pada ketinggian tinggi.

Militer Rusia gencar melakukan serangan udara ke Suriah. Dalam satu bulan terakhir telah jatuh korban hampir 600 orang. Dua pertiga di antaranya merupakan kelompok oposisi.  

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Kamis (29/10/2015), melaporkan sebanyak 595 orang tewas sejak Rusia menggelar operasi udara di Suriah pada 30 September lalu. Mayoritas korban adalah kelompok perlawanan, termasuk ISIS. Adapun 185 lainnya adalah warga sipil, dengan 48 di antara korban merupakan anak-anak.

BACA JUGA: Tim SAR Masih Dengar Suara dari Bongkahan Bangkai Pesawat

Keluarga korban berduka (EPA)

Kelompok yang berbasis di Inggris ini mengungkapkan. telah mendokumentasikan kematian 131 milisi ISIS dan 279 anggota oposisi lainnya, baik moderat maupun yang dicap radikal.

Penyebab jatuhnya pesawat maskapai Rusia, Kogalymavia Airlines, di Sinai, Mesir masih diselidiki. Bangkai pesawat ditemukan jatuh dan patah dua, di kawasan pegunungan Sinai Utara yang rawan konflik, namun otoritas Mesir menyatakan tidak ada indikasi pesawat itu ditembak jatuh.

Wilayah Sinai Utara menjadi markas militan setempat termasuk militan Sinai Province yang telah menyatakan sumpah setia kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Militan ini, seperti dilansir Reuters, Sabtu (31/10), banyak mendalangi serangan yang menewaskan ratusan tentara dan polisi Mesir dalam beberapa bulan terakhir.

BACA JUGA: Pilot Airbus Ternyata Sempat Bersiap Mendarat Darurat

Otoritas Rusia sendiri, sejak 30 September melancarkan serangan udara terhadap kelompok militan di Suriah termasuk ISIS. Namun sumber keamanan Mesir menyatakan, tidak ada indikasi bahwa pesawat jenis Airbus A-321 itu ditembak jatuh atau meledak di udara.

Tim pencari dan penyelamat dari otoritas Mesir menemukan bangkai pesawat di lokasi pegunungan terpencil sejauh 35 kilometer sebelah selatan kota pantai Al Arish, Sinai Utara. Upaya untuk menjangkau lokasi sempat terhambat cuaca buruk dan lokasi yang terlalu terpencil.

Anggota tim penyelamat yang berhasil mencapai lokasi jatuhnya pesawat, menuturkan kondisi pesawat hancur total saat ditemukan. Diduga tidak ada korban selamat dalam insiden ini.

BACA JUGA: BREAKING NEWS: Pesawat Rusia Jatuh di Sinai

Otoritas penerbangan sipil Mesir menyatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat. Sekitar 45 ambulans bergerak ke lokasi jatuhnya pesawat. Jika memungkinkan, jenazah para korban akan diterbangkan ke Kairo.

Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail membenarkan pesawat Rusia jatuh di kawasan Sinai. Komite krisis pusat, telah dibentuk untuk menangani insiden.

Berdasarkan sumber Air Traffic Control (ATC) Rusia dan Mesir, pesawat Rusia yang membawa 220 penumpang itu hilang dari radar dan dilaporkan jatuh di daerah Sinai.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terkait jatuhnya pesawat maskapai Kogalymavia di Sinai Utara, Mesir.

Disampaikan biro pers Kremlin atau Kantor Kepresidenan Rusia seperti dikutip kantor berita Rusia, Interfax dan dilansir Reuters, Putin menyatakan dukacita mendalam bagi keluarga korban jatuhnya pesawat Kogalymavia.

Putih juga memerintahkan jajaran kementeriannya untuk memberikan bantuan dan pendampingan kepada keluarga korban. Putin menginstruksikan Kementerian Urusan Darurat Rusia untuk mengerahkan tim secara langsung ke Mesir.

"Kepala negara telah memerintahkan pengerahan tim kementerian urusan darurat ke Mesir, dengan segera untuk memeriksa lokasi jatuhnya pesawat," demikian pernyataan Kremlin, seperti dilansir AFP.

Terpisah, kantor Jaksa Agung Mesir telah memerintahkan dimulainya penyelidikan untuk insiden. Penyelidikan dimaksudkan untuk mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat, yang hingga kini masih misterius.

Jaksa Agung Mesir Nabil Sadek memerintahkan pembentukan tim jaksa yang ditugaskan melakukan penyelidikan ke lokasi kejadian dan memeriksa puing-puing pesawat. (Telegraph/AFP)

***

UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan. Like fb TribunKaltim.co  Follow  @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim 


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved