Kasus Narkoba
Di Kalangan Polisi, Mantan Penyidik BNN Ini Memang Dikenal Nakal
"Memang nakal, makanya dipindah ke Polda," tuturnya, Senin (23/11/2015).
Penulis: Christoper Desmawangga |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tertangkapnya Brigpol Amir Mahmud oleh tim Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Mabes Polri di salah satu hotel di Balikpapan, Rabu (18/11/2015) lalu membuat kaget sejumlah rekan maupun karyawan BNNP Kaltim, tempatnya bertugas mengabdi sebelum berpindah ke Polda Kaltim.
Namun, sebaliknya bagi Kepala Bidang Penindakan BNNP Kaltim AKBP Tampubolon justru sudah menduga jika Amir Mahmud akan diamankan.
"Memang nakal, makanya dipindah ke Polda," tuturnya, Senin (23/11/2015).
Bahkan, dia menduga beberapa target penangkapan BNNP yang gagal, karena dibocorkan oleh Amir.
Seperti, target penangkapan pelaku penyelundupan narkoba jenis sabu yang datang dari Sulawesi menggunakan kapal laut sebanyak 3 kg lolos dari sergapan BNNP Kaltim yang telah menunggu di Pelabuhan Semayang, Balikpapan.
"Info itu memang saya share kepada penyidik, salah satunya Amir, saya menduga memang dia yang membocorkan sergapan kami di Pelabuhan Balikpapan. Saat kapal sandar, palaku tidak ada di kapal itu. Setelah ditelusuri, pelaku yang jadi target kami malah berada di Nunukan," ungkap mantan Wakapolresta Samarinda ini.
Baca: Bagaimana Sih? Mantan Penyidik BNN Malah Jadi Bos Jaringan Bisnis Narkoba
Tampubolon menilai, Amir telah menjadi salah satu pengedali peredaran narkoba di Kaltim yang cukup ulung, dan telah memiliki jaringan cukup luas.
Dia memang telah memperoleh jaringan yang cukup luas karena beberapa penempatan tugasnya, yang dimanfaatkan untuk membangun jaringan peredaran narkoba antarpulau.
Seperti diketahui, Brigpol Amir sebelum bertugas di Kaltim, terlebih dahulu bertugas di Polda Kalsel. Dari Polda Kaltim pindah ke Polresta Samarinda, Polsekta Samarinda Utara, BNNP Kaltim, lalu sempat bolak balik bertugas di Polda Kaltim dan Polresta Samarinda.
Informasi yang beredar, sebelum tertangkap oleh BNN, Amir kembali dimutasi ke Polresta Samarinda dari Polda Kaltim.
"Cukup lihai dan mainnya sangat mulus si Amir ini. Tidak ada yang bisa menyangka jika dia yang terlihat baik, ramah dan tidak ada tampang kriminalnya ini. Malah jadi pengendali peredaran narkoba, yang seharusnya ia berantas sebagai aparat," tuturnya.
Baca: Penyidik BNN Lembur Periksa Brigpol Am, Oknum Polisi yang Jadi Bos Bisnis Narkoba
Pelaku sendiri sudah dua bulan bertugas di Polda Kaltim yang sebelumnya bertugas di BNNP Kaltim, bahkan dari keterangan BNN, pelaku sudah menjadi target penangkapan selama kurang lebih satu bulan.
AKBP Tampubolan menambahkan, penangkapan Amir oleh BNN memang tidak melakukan koordinasi dengan BNNP Kaltim.
"BNN saja yang tangkap, tidak ada bantuan maupun koordinasi terlebih dahulu dengan kami. Tidak apa‑apa, tidak larangan untuk langsung melakukan penangkapan, tanpa berkoordinasi dengan kami," urainya.
Kendati kecewa dengan bekas anak buahnya itu, namun dia tetap menceritakan tangkapan yang berhasil dilakukan BNNP Kaltim bersama dengan Amir, seperti penangkapan pelaku asal Medan yang membawa sabu 1 kg.
Namun, memang tidak ada yang menonjol dari kinerja Amir selama berseragam BNNP Kaltim.
"Kami tidak tahu aktivitasnya kalau sedang tidak bersama dengan tim, karena setiap penangkapan memang kami lakukan secara tim. Yang jelas saya sangat kecewa banget. Seharusnya dia melakukan pemberantasan narkoba di Kaltim, malah jadi 'pemain' besar," tandasnya.
Baik dengan OB
Brigpol Amir yang ditangkap BNN karena terlibat peredaran narkoba di Kaltim dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik selama bertugas di BNNP Kaltim.
Tertangkapnya Amir sendiri membuat banyak pihak terkejut, mulai office boy, karyawan kantin hingga rekan kerjanya. Bahkan beberapa wartawan menilai Amir sangat baik, karena kerap memberikan info tangkapan.
"Jangankan wartawan, kami saja teman kerjanya terkejut dengan penangkapan dia (Amir - red), karena sehari sebelum saya dengar dia ditangkap, kami masih sempat teleponan," ucap seorang penyidik BNNP Kaltim yang enggan disebut namanya, Senin (23/11/2015).
"Kalau bertugas ya tidak ada yang mencurigakan, kalau ada penangkapan ya sama‑sama, karena kami kan kerja tim. Tapi kami tidak tahu kalau tidak bersama kami," tambahnya.
Tak hanya dikenal ramah dengan rekan kerjaannya, Amir juga cukup terkenal di kalangan karyawan bawahan. Dia kerap memberi uang.
"Saya sama OB sering dikasih uang, Rp 100 ribu‑Rp 200 ribu. Baik banget orangnya, tidak kelihatan kalau Pak Amir bakal terlibat dalam kejahatan," ucap Ulfa (41), karyawan kantin di BNNP Kaltim.
Baca: Sekolah-sekolah Mesti Dilakukan Razia Narkoba
Dari informasi yang ada, berkat kerja sampingannya itu, Amir memiliki rumah mewah di salah satu perumahan di Samarinda, termasuk ruko di sekitar Karang Paci.
Dengan pangkat dan jabatan yang dimilikinya, tentu siapa yang tidak curiga dengan beberapa aset yang dimilikinya.
Amir juga dikabarkan memiliki saudara yang telah ditahan di Lapas Narkotika, Bayur, karena keterlibatan dengan peredaran narkoba jenis sabu.
Amir sendiri baru saja diboyong oleh BNN menuju Jakarta, Minggu (22/11/2015) kemarin, bahkan istri Amir juga dikabarkan ikut terbang ke Jakarta mendampingi suaminya tersebut. (*)
***
Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim