Tambang Batu Bara Longsor
GPS Tentukan Lokasi Alat Berat
Meski demikian proses pengambilan data dari GPS memerlukan waktu satu kali 24 jam bisa melihat data GPS yang dikirimkan dari kendaraan tersebut.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Proses pencarian korban longsor di lokasi tambang batu bara milik PT Lembuswana Perkasa di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mulai menemukan titik terang.
Setelah Basarnas berhasil mengangkat satu korban yang mengambang di kolam tambang, kini pihak perusahaan menemukan satu lokasi alat berat yang kemungkinan tertimbun di sekitar kolam tambang.
Menurut Safwan, Kepala Teknik Tambang PT LSP, salah satu alat berat dilengkapi teknologi Global Positioning System (GPS) yang bisa menunjukkan lokasi keberadaan alat berat.
"Memang ada satu alat berat baru kita yang dilengkapi GPS, nanti coba kita mencari keberadaan alat berat tersebut menggunakan GPS," ujar Sayfwan.
Meski demikian proses pengambilan data dari GPS memerlukan waktu satu kali 24 jam bisa melihat data GPS yang dikirimkan dari kendaraan tersebut.
Baca: Keluarga Korban Longsor Berharap Bantuan Pendidikan dari Perusahaan
Jumat (29/1/2016) kemarin satu hari setelah kejadian pihak perusahaan baru mendapatkan data dari GPS kendaraan tersebut.
"Nah alat ini merekam data itu dalam satu kali 24 jam, makanya data hari Kamis baru bisa kita lihat pada hari Jumat,"ujar Syafwan.
Hal ini dibenarkan Ari Trianto, Rescuer dari Basarnas. Menurut Ari sejak Jumat (29/1/2016) siang proses penyelaman tim Basarnas dihentikan karena pihak perusahaan melakukan pembersihan reruntuhan yang berada di sekitar kolam.
Ari mengaku mendapat informasi bahwa ada kendaraan berat yang berada di bawah reruntuhan sekitar kolam. Hal ini diketahui dari data yang diterima melaui GPS yang dimiliki kendaraan berat tersebut.
Baca: Dikira Plastik, Basarnas Temukan Satu Korban Longsor Mengambang
"Ini sementara kami hentikan dulu kegiatan penyelaman karena pihak perusahaan katanya menemukan kemungkinan lokasi keberadaan satu alat berat," ujar Ari.
Jika nantinya alat berat ini dapat ditemukan maka sampai saat ini tim penyelamat gabungan dari Basarnas sudah menemukan tiga alat berat dan satu korban jiwa. Dengan ini maka hanya ada dua korban lagi yang belum ditemukan dan dua alat berat. (*)