Piala Bhayangkara

Polri Diminta Tak Perlu "Ngoyo" Selenggarakan Piala Bhayangkara

Lanjut dia, beberapa waktu lalu, IPW pernah mendapat keluhan dari sejumlah anggota Polri.

Herka Yaris/JUARA.net
Para pemain Mitra Kukar merayakan gelar juara Piala Jenderal Sudirman, Minggu (24/1/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO - Indonesian Police Watch (IPW) mengimbau para Kapolres, Kapolda, dan pejabat di jajaran menengah Polri lainnya jangan mau memberikan sumbangan, jika diminta membantu biaya penyelenggaraan Piala Bhayangkara.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan bukan rahasia umum jika Polri punya even, para pejabat di jajaran menengah selalu direpotkan, diminta berpartisipasi, dan diminta menyumbang dana yang tidak sedikit.

Kata Neta, pihaknya siap menerima pengaduan dari jajaran menengah Polri yang menjadi korban permintaan sumbangan dengan alasan untuk Piala Bhayangkara, untuk kemudian membukanya kepada publik.

"IPW juga akan melakukan investigasi soal asal usul pendanaan Piala Bhayangkara," ucap Neta dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (4/2/2016)

Dikatakan dia, selama ini Polri selalu mengeluh kekurangan dana, tapi aneh bisa-bisanya menghambur-hamburkan dana untuk sebuah even yang tidak jelas dan tidak ada kaitannya dengan tugas-tugas profesional
kepolisian.

Lanjut dia, beberapa waktu lalu, IPW pernah mendapat keluhan dari sejumlah anggota Polri.

Saat itu Polri hendak mendatangkan Ratu Dunia ke dalam acara ibu-ibu Bhayangkari di Jawa Barat dan para pejabat di jajaran menengah kepolisian diminta menyumbang hingga ratusan juta rupiah, setelah diprotes banyak pihak akhirnya acara itu dibatalkan Mabes Polri.

"Dari kasus ini elit elit Polri harusnya bisa introspeksi, sehingga tidak neko neko untuk melakukan kegiatan di luar tugasnya sebagai institusi keamanan," katanya.

Elit Polri dikatakan Neta jangan mau dikadali orang-orang yang tidak jelas.

Bagaimana pun, Polri punya diskresi dan punya power hukum yang sangat rawan disalahgunakan atau dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mengeruk keuntungan pribadi.

"Artinya, dengan adanya even atas nama Polri bukan mustahil pihak-pihak tertentu memanfaatkannya untuk mengeruk keuntungan pribadi," kata dia.

(Baca juga: Biar Bisa Ajari Anaknya di Rumah, Tukang Ojek Ini Doyan Baca Ilmu Pengetahuan)

Menurutnya even Piala Bhayangkara tidak jelas manfaatnya dan sangat jauh dari tugas-tugas Polri sebagai
institusi keamanan.

IPW berharap elit elit Polri konsisten membawa institusinya sebagai institusi keamanan dan bukan sebagai institusi olahraga, apalagi sebagai even organisasi penyelenggara turnamen sepakbola, seperti Piala Bhayangkara.

Negeri ini dikatakannya masih sangat rawan dengan aksi-aksi terorisme, aksi kriminal, benturan antar Ormas dan konflik antar warga yang perlu penanganan profesional dari Polri.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved