Kalijodo Dalam Sorotan

Kalau Bisa Tak Usah Ada Penertiban lah, Bisa Miskin Mendadak Saya. . .

Pemerintah yang mau membongkar tempat usaha mereka menjadi ruang terbuka hijau (RTH), diakui bisnis dengan modal miliaran rupiah terancam lenyap.

Andri Donnal Putera
Suasana di dalam salah satu kafe yang ada di Kalijodo, Jakarta Utara, Kamis (11/2/2016) dini hari. Rata-rata kafe di Kalijodo menjajakan minuman bir dan perempuan pekerja seks komersial. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA -- Rencana Pemerintah DKI Jakarta menggusur kawasan Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, membuat para pemilik kafe atau tempat hiburan mengeluh.

Pemerintah yang mau membongkar tempat usaha mereka menjadi ruang terbuka hijau (RTH), diakui bisnis dengan modal miliaran rupiah terancam lenyap begitu saja.

Suryana, seorang pengusaha Kafe di Kalijodo dan warga asal Cianjur, Jawa Barat tersebut menerangkan memiliki tiga kafe di Jalan Kepanduan II RW 05.

"Punya tiga kafe, dengan kafe pertama berdiri tiga tahun lalu. Dua di antaranya bernama Kafe Stand 5758 dan Surya Enjoy. Satu kafe lainnya baru selesai di bangun dua minggu lalu. Tiga kafe yang menjadi aset saya itu, diperkirakan mencapai Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar nilainya. Saya rugi banyak tau enggak kalau diratain dengan tanah sama pemerintah," katanya, Rabu (17/02/2016).

Baca: Besok, 2.000 Personel Polisi Plus Tentara Masuk Kalijodo Gelar Operasi Pekat

Ketiga kafe atau tempat hiburan yang dimilikinya, diakui Suryana dapat meraup pendapatan kotor Rp 1 hingga Rp 3 juta per-malamnya. Itu artinya, apabila satu kafenya per-malam menghasilkan Rp 2 juta, satu bulan dirinya memperoleh Rp 60 juta.

"Itu kalau sedang ramai-ramainya. Tapi belum termasuk bayar listrik, air, pegawai. Total penghasilan kotor sebulan untuk tiga kafe ya bisa sampai Rp 180 juta per bulan," katanya.

Dikatakan Suryana, dirinya mempekerjakan pegawai sebanyak 15 orang, dengan 18-20 wanita penghibur. Ia mengaku tak tahu bagaimana nasib para pekerjanya jika jadi ditertibkan.

"Saya jujur pusing dengan kondisi seperti ini. Saya harap pemerintah adakan ganti rugi. Lebih berharapnya kalau bisa gak usah ada penertiban lah. Tolong. Bisa miskin mendadak saya," katanya. (Panji Baskhara Ramadhan)

***
Baca berita selengkapnya, eksklusif, terkini, unik dan menarik di Harian Tribun Kaltim
Seru, berinteraksi dengan 75 ribu netizen? Like fan page  fb TribunKaltim.co, Follow  twitter@tribunkaltim dan tonton Video YoutubeTribunKaltim
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved