Kalijodo Dalam Sorotan

Turunkan Ribuan Personel di Kalijodo Ternyata Hanya Operasi Pekat

"Kami melakukan operasi Pekat. Jadi operasi hari ini tidak terkait dengan penertiban," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya.

Kompas.com/Alsadad Rudi
Para anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang diterjunkan ke kawasan Kalijodo, Sabtu (20/2/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA -- Pihak kepolisian menyatakan tidak ada penggusuran permukiman warga Kalijodo pada Sabtu (20/2/2016) ini.

Mereka menyebut pengerahan sekitar 6.000 aparat keamanan gabungan pada pagi ini merupakan bagian dari pelaksanaan operasi pemberantasan penyakit masyarakat yang sedang diintensifkan di kawasan tersebut.

"Kami melakukan operasi Pekat. Jadi operasi hari ini tidak terkait dengan penertiban," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal di kawasan Kalijodo.

Menurut Iqbal, dalam operasi Pekat, aparat akan memfokuskan penyisiran terhadap seluruh kafe-kafe yang ada di Kalijodo. Aparat akan merazia barang-barang yang dianggap berbahaya.

"Seperti miras, narkoba, dan senjata tajam," ujar dia.

Baca: 6.000 Aparat Gabungan Diterjunkan ke Kawasan Kalijodo

Data dari Polda Metro Jaya menyebutkan, aparat keamanan gabungan yang diterjunkan ke Kalijodo pada pagi ini terdiri dari sekitar 3.400 personel kepolisian, 600 TNI, dan 2.000 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Sebagian besar aparat, baik dari polisi, TNI, dan Satpol PP tampak membawa peralatan untuk pengamanan demonstrasi, seperti tameng dan pentungan. Sebagian tampak berjaga di ruas Jalan Pangeran Tubagus Angke, jalan besar yang menjadi akses utama menuju kawasan Kalijodo.

Sementara itu, sebagiannya lagi masuk ke dalam kawasan Kalijodo untuk mengamankan penyisiran. Aparat yang tampak melakukan penyisiran ke dalam kafe-kafe adalah polisi yang mengenakan seragam polo shirt dengan tulisan Turn Back Crime.

Pada kegiatan tersebut, polisi mengerahkan satu unit mobil pikap yang membawa pengeras suara. Dari atas mobil tersebut, salah seorang polisi tampak menyampaikan informasi kepada warga bahwa kegiatan yang berlangsung hari ini bukan bertujuan untuk penggusuran permukiman.

"Kami sedang melakukan operasi Pekat. Ini bukan operasi penggusuran. Kami hanya mau menyisir keberadaan miras, narkoba, dan senjata tajam agar wilayah ini tenteram dan damai," kata dia.

Hingga pukul 08.00, penyisiran masih berlangsung. Untuk sementara, Jalan Pangeran Tubagus Angke tampak ditutup untuk arus lalu lintas. (Alsadad Rudi)

***

Seru, berinteraksi dengan 75 ribu netizen?

Like fan page  fb TribunKaltim.co, Follow  twitter@tribunkaltim dan tonton Video Youtube TribunKaltim

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved