Berita Eksklusif
Ganti Satpol PP, Jasa Satpam Jaga Kantor Walikota Senilai Rp 2,7 Miliar
Akibatnya dia tidak maksimal bekerja menegakkan Perda tak maksimal kemudian menjaga kantor tak maksimal
Penulis: Januar Alamijaya |
baca juga
"Sebenarnya pengamanan lama hanya yang dulu Satpol PP diganti satpam itu saja tak ada yang beda," katanya, Senin (22/2).
Penggunaan jasa pengamanan swasta ini dilakukan mengingat jumlah tenaga Satpol PP dirasa cukup minim untuk dikerahkan menjaga gedung Balaikota.
Ditambah lagi sesuai Tupoksinya, Satpol PP hanya memiliki kewajiban mengawal Peraturan Daerah (Perda) dan tidak ada kewajiban menjaga kantor Balaikota.
"Pertama Satpol PP itu bukan menjaga kantor tapi dia mengawal peraturan daerah, yang kedua tenaga Satpol PP itu minim sekali, tidak manusiawi dia jaga kantor orangnya itu-itu saja," katanya.
Fadly justru khawatir jika kedua beban pekerjaan itu dilimpahkan seluruhnya kepada Satpol PP, hasilnya malah tak maksimal, karena fokus mereka jadi terpecah.
Dengan kondisi demikian maka Pemkot berinisiatif untuk menggunakan jasa pengamanan dari pihak ketiga untuk menjaga gedung Balaikota.
"Akibatnya dia tidak maksimal bekerja menegakkan Perda tak maksimal kemudian menjaga kantor tak maksimal," katanya.
Berdasarkan informasi yang didapat Tribun Kaltim, penjagaan gedung Balaikota oleh pengamanan swasta ini dilakukan selama 24 jam penuh, dengan 3 shift tugas.
Sementara untuk anggaran, penggunaan jasa pengamanan swasta ini menggunakan APBD Kota tahun 2016.
Namun untuk nilai kontrak Fadly tak mengetahui secara rinci, tapi yang jelas penunjukkan pihak ketiga ini dilakukan dengan sistem lelang dan berlaku selama satu tahun kerja.
Ditahun mendatang, sistem lelang ini kembali akan dilakukan untuk mencari pemenang pengamanan kantor Balaikota.
Berdasaran penelusuran Tribun Kaltim, melalui laman Layanan Pengadaaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Kota Balikpapan, pengadaan pengamanan swasta ini masuk dalam pagu Belanja Jasa Kemanan Kantor.
Pengadaan ini sudah dimenangkan oleh PT Servisindo Multi Sentosa, dengan nilai penawaran Rp 2,7 Miliar.
Fadly, juga menganggap keberadaan tenaga pengamanan swasta ini merupakan hal yang lumrah.