Misteri Kematian Ryan
Polisi Simpulkan Ryan Tewas Bunuh Diri
“Arahnya bunuh diri. Waktu ditemukan dia sudah tidak bisa ngomong lagi,” ujarnya.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Kesimpulan sementara penyelidikan yang dilakukan Polisi, Ryswanta Rombe Pamangin (24) alias Ryan tewas karena bunuh diri.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Nunukan AKP Suparno mengatakan, kesimpulan itu didasarkan pada hasil sementara dari keterangan saksi-saksi yang melakukan pertolongan pertama terhadap korban maupun data dan fakta yang dikumpulkan dari tempat kejadian perkara di mes karyawan PT Sago Prima Pratama, Seruyung, Kecamatan Sebuku.
baca juga
“Bahkan kami sudah memeriksa saksi yang pertama kali melihat korban. Termasuk anggota yang melakukan pengamanan sudah kami periksa. Kami belum mendapatkan informasi, belum ditemukan pihak lain yang berperan terkait perlukaan itu,” ujarnya.
Suparno mengatakan, dari pemeriksaan saksi-saksi termasuk yang melakukan tindakan terhadap korban di TKP.
baca juga
“Arahnya bunuh diri. Waktu ditemukan dia sudah tidak bisa ngomong lagi,” ujarnya.
Dalam kasus itu, sebutnya, Polisi sudah memeriksa 10 orang saksi.
“Utamanya orang -orang yang langsung menyaksikan pada saat dilakukan tindakan pertolongan pertama terhadap korban,” ujarnya.
Ryan ditemukan tergeletak bersimbah darah dengan luka potongan pada kedua pergelangan tangannya dan lehernya pada 17 Januari lalu. Saat itu, kamar tempat ditemukannya Ryan dalam kondisi terbuka.
baca juga
“Itu siang hari, kemudian posisi pintunya bukan tertutup,” ujarnya.
Michael Fhilips, petugas kebersihan yang sedang menjalankan tugas saat itu melihat banyak darah di sekitar kamar. Diapun tidak berani masuk dan berteriak memanggil orang di sekitarnya.
Beberapa karyawan yang berada di sekitar kamarnya lalu menemukan Ryan dalam posisi tertelungkup.
“Kemudian dokter dan petugas keselamatan perusahaan masuk ke situ. Posisinya dia belum meninggal,” ujarnya.
Saat hendak diberikan pertolongan, diketahui Ryan masih memegang pisau cutter. Diapun meronta saat tubuhnya hendak dibalik.
Dokter lalu berusaha melepaskan cutter dari tangan kanannya. Begitu cutter terlepas, luka-lukanya langsung diperban.
Setelah diperban, korban dinaikkan di atas tandu. Karena terus meronta, tubuh Ryan harus dikunci dengan tali pengikat tandu.
“Supaya dia tidak banyak bergerak,” ujarnya.
Suparno mengatakan, jika memang pihak keluarga berasumsi Ryan dibunuh, Polisi berharap informasi yang banyak.
“Kalau ada pihak lain yang berperan terkait perlukaan sampai meninggalnya koran, akan kami tindaklanjuti,” ujarnya.
Ryan diketahui meninggal dunia pada 30 Januari setelah 13 hari menjalani perawatan di rumah sakit. Jenazahnya dimakamkan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada 3 Februari 2016. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/ryswanta-rombe_20160221_154420.jpg)