Pilkada DKI Jakarta
Gara-gara Hastag #UsirAhokDariJakarta, Netizen di Twitter Jadi Ribut
“Hastag robot kampungan nih, matahari belum terbit udah nongol aja. NORAK!! #UsirAhokDariJakarta,”
"Minggu malam (6/3/2015) sekitar pukul 19.00 kami seluruh pendiri Teman Ahok menyambangi kediaman Pak Ahok di Pantai Mutiara.
BACA JUGA: Ahok Senang Mendengar Ahmad Dhani Maju Bursa Pencalonan
Kami diterima dengan baik sekali dan dapat hidangan empek-empek yang sangat enak.
Tujuan kami malam kemaren hanya satu, yaitu meminta Pak Ahok segera memutuskan nama calon wakil beliau di Pilkada nanti.
Kami menyampaikan bahwa waktu sudah semakin sempit sehingga mau tidak mau kami harus dapat nama calon wakil malam itu juga.
Kami sadar dari awal bahwa proses ini bukan hanya mengumpulkan dukungan, tetapi juga menginput formulir ke database agar bisa direkap dengan rapi ke form KPU, filing berdasarkan kelurahan, dan penggandaan dukungan.
Kami ingin semuanya rapi dan tidak terburu-buru supaya KPU juga lebih mudah melakukan verifikasi terhadap dukungan ini.
Dalam pembicaraan semalam Pak Ahok menyatakan bahwa idealnya beliau tetap berpasangan dengan Pak Djarot Saiful Hidayat, wakil beliau saat ini.
Sebab Pak Djarot sudah teruji sebagai Wakil Gubernur dan sejauh ini dinilai cocok dengan Pak Ahok. Namun kami tentu tidak ingin berjudi terlalu banyak.
Kami bersedia memasukkan nama Pak Djarot dalam form dukungan KTP jika beliau bersedia maju melalui Independen sekalipun nanti tidak didukung oleh PDIP.
Jika tidak, tentu pekerjaan kami akan sia-sia. Karena tidak mendapatkan kepastian soal itu dan Pak Ahok, kami meminta nama lain yang lebih pasti.
BACA JUGA: Terungkap Alasan Prabowo Tak Mau Lagi Calonkan Ahok
Pak Ahok menyodorkan nama Pak Heru Budi Hartono, kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemda DKI.
Pak Ahok bercerita tentang pribadi dan karakter Pak Heru yang sengat sejalan dengan Pak Ahok.
Beliau adalah satu Pegawai Negri sipil yang berani pasang badan untuk memperjuangkan transparansi perencanaan dan penggunaan anggaran di DKI.