Rock In Borneo
MLTR Sukses Hentak Kutai Kartanegara, Warga Minta Konser Gratis Berlanjut
Jascha Richter dan kawan-kawan memulai konser dengan menyanyikan lagu "Sleeping Child", semua penonton "terhipnotis".
TRIBUNKALTIM.CO - Tahun kelima Festival Musik Rock "Rock in Borneo" yang mendatangkan Michael Learns to Rock (MLTR) di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), sukses digelar pada Sabtu (26/3/2016).
Acara yang berlangsung di Lapangan Panahan Stadion Madya Aji Imbut Tenggarong itu diperkirakan menyedot 70.000 orang penonton. Konser ini bisa dinimkati secara gratis oleh penonton berkat sponsor yang digaet Pemerintah Kutai Kartanegara.
Sebelum MLTR tampil, festival rock terbesar di Kaltim itu dibuka dengan penampilan grup band rock legendaris asal Indonesia, Power Slaves.
Meski lama tak mengeluarkan album baru, penggemar Power Slaves masih banyak yang menantikan aksi panggung grup band dengan vokalis Heydi Ibrahim ini.
Ketika lagu-lagu Power Slaves berakhir, konser MLTR seketika dibuka. Puluhan ribu penonton sontak histeris menyaksikan grup band favoritnya secara langsung.
Selama menampilkan belasan lagu, grup band rock asal Denmark ini terus bernyanyi selama hampir dua jam nonstop.
(Baca juga: Jelang Dimulainya Konser MLTR, Ratusan Buku Didonasikan Pengunjung)
Jascha Richter dan kawan-kawan memulai konser dengan menyanyikan lagu "Sleeping Child", semua penonton "terhipnotis".
Meski grup band ini cukup berumur, penggemarnya juga banyak dari kalangan anak muda. Lagu-lagu pilihan dari berbagai album yang pernah dikeluarkan MLTR pun tersaji dalam konser kali ini dan konser berakhir pada pukul 00.00 Wita.
Penampilan band asal Denmark ini bukan yang pertama di Kaltim. Sebelumnya, band ini pernah manggung di Kota Balikpapan.
Bagi Kabupaten Kutai Kartanegara sendiri, kehadiran grup band kelas dunia di setiap festival yang digelar bertujuan sebagai ajang promosi.
Sebab, kabupaten terkaya di Indonesia ini ingin tak lagi bergantung pada sektor sumber daya alam, tetapi berupaya mengedapankan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Musik ini untuk warga Kutai Kartanegara dan sekitarnya. Mudah-mudahan kita semua panjang umur dan bertemu lagi dalam Festival Musik Rock Rock in Borneo 2017," kata Bupati Kukar Rita Widyasari.
Sementara itu, warga Kukar berharap, festival musik rock dari band-band luar negeri akan terus berlanjut setiap tahun. Mereka juga mengharapkan konser tersebut gratis selamanya.
"Saya merasa keren bisa melihat langsung MLTR dan merasa seperti rock and roll. Saya datang berjam-jam di sini untuk menonton MLTR saja," kata Fahmi, salah seorang penonton asal Samarinda.