Garuda Pancasila Kembali Dilecehkan, Kini Ditendang dan Diganti Semboyan

Dalam akun Facebooknya, Sahat mengunggah foto yang menampilkan dirinya tengah menendang lambang Garuda Pancasila, lalu tersebar.

Facebook Sahat/Tribun Medan/Array A Argus
Sahat, pria yang ditangkap Intel Polres Tobasa karena dianggap menghina lambang negara dan mengubah teks Pancasila. 

TRIBUNKALTIM.CO -- Untuk kesekian kalinya lambang negara Indonesia kembali dilecehkan.

Kali ini petugas intelijen Polres Tobasa menangkap Sahat S Gurning, Selasa (12/4/2016), karena dianggap menghina lambang negara Garuda Pancasila.

Dalam akun Facebooknya, Sahat mengunggah foto yang menampilkan dirinya tengah menendang lambang Garuda Pancasila, lalu tersebar.

Di foto tersebut, Sahat menambahkan catatan di fotonya yang memancing kemarahan netizen, 'PANCASILA' itu hanya 'LAMBANG' Negara Mimpi, yang benar adalah PANCAGILA.

1. Keuangan Yang Maha Kuasa,

2. Korupsi Yang Adil Dan Merata,

3. Persatuan Mafia Hukum Indonesia,

4. Kekuasaan Yang Dipimpin Oleh Nafsu Kebejatan Dalam Persekongkolan dan Kepurak-Purakan,

5. Kenyamanan Sosial Bagi Seluruh Keluarga Pejabat dan Wakil Rakyat.

Belum diketahui maksud dan tujuan Sahat sehingga nekat melakukan hal itu.

Selain mengunggah foto, ia juga membuat semboyan, "BERBEDA- BEDA SAMA RAKUS."

BACA JUGA: Ditanya Soal Penghinaan Lambang Negara, Mata Zaskia Gotik Berkaca-kaca

BACA JUGA: Evolusi Zaskia Gotik, dari Bebek Nungging hingga Jadi Duta Pancasila

BACA JUGA: Zaskia Gotik Diperiksa Polisi, Jupe Malah Posting Gambar Ini, Apa Maksudnya?

Di akun Facebook Sahat, sejumlah netizen geram dan memberikan komentar pedas. Seperti halnya akun milik Bagas Sang Masinis, "Terlalu mencari sensasi."

"Punya otak? Pernah disekolahin? Masih ada aja orang goblok di dunia ini," begitu komentar Mochammad Yoga.

Lain lagi dengan Rilvan Adriano yang memberikan komentar cukup provokatif.

"Kalau orang itu tertangkap, potong saja kakinya. Orang gila yang tidak tahu terimakasih sama para pejuang kita. Itu sangat melecehkan negara Indonesia kita."

Kapolres Toba Samosir, AKBP Jidin Siagian, mengaku masih memeriksa dan mendalami motif Sahat bertindak bodoh.

"Masih diproses," kata dia pendek. (Tribun Medan, Liston Damanik)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim


Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved