Hafiz Cilik yang Dipuji Jokowi, Cadel Huruf R, Juri Mesir Pun Ciumi Kepalanya Tanda Takzim
Musa La Ode Abu Hanafi lebih dikenal dengan nama Musa Hafiz cilik, memang fenomenal. Pantaslah Presiden Joko Widodo menyanjungnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Musa La Ode Abu Hanafi atau Musa La Ode Hafish (usia 7 tahun 10 bulan), lebih dikenal dengan nama Musa Hafiz cilik, memang fenomenal. Pantaslah Presiden Joko Widodo menyanjungnya.
Badannya masih kecil, dan lidahnya yang masih cadel, belum bisa mengucapkan hurup "R”, namun Musa dinilai telah menjadi juara di hati dewan juri dan para hadirin, Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di Sharm El-Sheikh Mesir pada 10-14 April 2016.
“Meskipun secara tertulis dia hanya memperoleh juara tiga di ajang tersebut,” demikian pernyataan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo, Mesir sebagaimana dikutip www.TribunKaltim.co dari situs Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Menurut Dewan Juri dan panitia dari Kementerian Wakaf Mesir, bacaan Al-Quran diatur dengan kaidah dan hukum yang jelas dan tidak bisa dikesampingkan antara lain terkait makharijul huruf. Kehabatan Musa sempat mendapat pujian dan sanjungan dari Presiden Joko Widodo.
Musa La Ode Abu Hanafi atau Musa La Ode Hafish (bocah usia 7 tahun 10 bulan), lebih dikenal dengan nama Musa Hafiz cilik, meraih gelar Juara III Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di Sharm El-Sheikh Mesir pada 10-14 April 2016. (YouTube/Anugrah Channel)
BACA JUGA: Jokowi Puji Prestasi Hafiz Cilik, Musa La Ode Abu Hanafi
Musa adalah bocah kelahiran dari Bangka Brat, Provinsi Bangka Belitung tahun 2008.
Orangtuanya, La Ode Abu Hanafi Musa (ayah) dan Yulianti, ibu.
Saat usia belum genap 6 tahun, ia menghafalkan 29 Juz dari total 30 Juz Alquran. Keandalannya menjadi prestasi menang dalam lomba hafizh cilik pada satu stasiun televisi, tahun 2014.
Sejak itu ia mengikuti banyak lomba, dalam negeri maupun mancanegara. Ia pun mendapat piagam pengharaan tingkat nasional Rekor MURI sebagai hafiz Alwuran 30 juz termuda.
Musa didampingi La Ode Abu Hanafi, ayahnya, mengikuti Musabaqah Hifzil Quran Internasional di Sharm El-Sheikh Mesir, pekan lalu.
Musa La Ode Abu Hanafi atau Musa La Ode Hafish (bocah usia 7 tahun 10 bulan), lebih dikenal dengan nama Musa Hafiz cilik, meraih gelar Juara III Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di Sharm El-Sheikh Mesir pada 10-14 April 2016. (YouTube/Anugrah Channel)
BACA JUGA: Amien Rais Puji Pidato Jokowi dalam Forum APEC
“Jumlah peserta MHQ Internasional Sharm El-Sheikh, untuk semua cabang, mencapai 80 orang,” demikian pernyataan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo, Mesir.
Para peserta berasal dari 60 negara antara lain Mesir, Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Australia, Ukraina, dan Indonesia serta negara-negara lainnya.
Musa merupakan utusan Indonesia satu-satunya yang berpartisipasi pada perlombaan tersebut. Ia diutus Kementerian Agama atas undangan Kementerian Wakaf Mesir.
BACA JUGA: Ini Komentar Luhut soal Rumor Jokowi Lindungi Ahok dalam Kasus Sumber Waras
Musa mengikuti lomba cabang Hifz al-Quran 30 juz untuk golongan anak-anak. Ia merupakan peserta paling kecil di antara semua peserta lomba. Peserta lainnya berusia di atas sepuluh tahun.
Hal itu justru menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta Indonesia yang mendorong jurnalis Kantor Berita MENA mewawancarai Musa dan orangtuanya pada hari pertama kedatangan mereka, sebelum bertanding.
Esok harinya, hasil wawancara tersebut dimuat di sejumlah media Mesir dengan judul “Indonesia Berpartisipasi pada MTQ Internasional Sharm El-Sheikh dengan Peserta Paling Kecil.”
Seperti peserta lomba cabang Hifzil Quran golongan anak-anak lainnya, Musa diminta untuk menuntaskan 6 soal. Ia berhasil dilalui secara tenang, tanpa ada salah maupun lupa.
BACA JUGA: Syafii Puji Keputusan Jokowi Tunjuk 9 Perempuan jadi Anggota Pansel KPK
Hal itu berbeda dengan para peserta lomba lainnya yang rata-rata mengalami lupa, bahkan diingatkan dan dibetulkan oleh dewan juri.
Lancarnya bacaan dan ketenangan Musa dalam membawakan ayat-ayat Al-Quran yang ditanyakan membuat Ketua Dewan Juri Sheikh Helmy Gamal, Wakil Ketua Persatuan Quraa Mesir dan sejumlah hadirin meneteskan air mata.
Decak kagum terhadap penampilan Hafiz Cilik Indonesia tidak hanya ditunjukkan dewan juri dan para hadirin.
Para peserta yang menjadi saingan Musa pun menunjukkan decak kagum kepada utusan Indonesia tersebut.
Setelah tampil, Musa langsung diserbu para hadirin untuk berfoto dan mencium kepalanya sebagai bentuk takzim sesuai budaya masyarakat Arab.
Tak mau ketinggalan, Dewan Juri dan panitia dari Kementerian Wakaf Mesir ikut pula meminta Musa untuk berfoto dengan mereka. Hal itu tidak mereka lakukan terhadap peserta MTQ lainnya. (*)