Dua Gelandang Asal Papua, Gerald dan Okto Maniani Berambisi Juara

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Gelandang asal Jayapura, Gerald Pangkali memilih bergabung dengan klub Pusamania Borneo FC (PBFC).

Ia mengaku tertarik bergabung dengan tim berjuluk Pesut Etam. Ada beberapa alasan yang memutuskan Gerald memilih gabung ke PBFC karena sistem kekeluargaan dan pelatih Dragan Djukanovic.

Ia optimistis gabung di klub kebanggaan warga Samarinda, dengan menaruh target juara dan minimal berada di posisi lima besar klasemen Torabika Soccer Championsip 2016.

"Tim Persipura dengan PBFC tidak ada yang beda. Di PBFC kita membangun kekeluargaan yang baik. Banyak teman yang berkualitas, seperti Ponaryo senior saya, pelatih sekarang bagus, punya jiwa profesional dan ditunjang manajemen yang bagus," ungkap Gerald, kepada Tribun, Kamis (29/4/2016).

Baca: Setiap Minggu Pagi, Pelatih Asal Brasil Ini Pilih Berdoa di Gereja

Menurut dia, meski baru bergabung di klub baru, sebagai pesepakbola lebih mengutamakan kenyamanan di dalam manajemen klub.

"Yang penting saya nyaman. Sepak bola itu main tim. Kalau hati nyaman, main juga bagus," ucap pemain kelahiran, Jayapura 20 Oktober 1982.

Sejak Rabu pekan lalu, Gerard sudah menandatangani kontrak sebagai pemain PBFC dengan manajemen. Ia dikenal sebagai pemain serba bisa.

"Saya multifungsi, berbagi macam posisi. Saya bisa main sebagai gelandang, wing dan bek kiri. Itu bukan baru buat saya. Dan sudah teken kontrak Rabu lalu sampai akhir kompetisi tahun ini," katanya.

Bermain di PBFC, lanjut Gerard, menjadi sebuah tantangan di sepakbola nasional.

"Ini tantangan baru, kita pemain yang sudah bermain klub dimana-mana, kita tak bisa mendahului Tuhan tapi kita berusaha," ujarnya.

Ia ingin PBFC bisa menjadi juara di kompetisi TSC 2016. Hanya saja, dengan materi pemain yang dipenuhi bintang sepakbola, minimal bisa finis di lima besar papan atas TSC.

Baca: Gerard Pangkali Ingin PBFC Jadi Juara TSC

"Semua tim pasti ingin juara, apalagi sudah vakum lama. Siapkan yang terbaik saja. Tapi dengan materi yang ada, saya pribadi optimis, minimal bisa bertengger di lima besar," katanya berharap.

Sementara itu gelandang Papua lainnya yang bermain untuk Persiba, Oktavianus Maniani berharap bisa memberikan prestasi maksimal bagi Persiba.

Menghadapi laga perdana melawan Arema Cronus, 1 Mei mendatang di stadion Kanjuruhan, Malang, Okto pun memiliki target menang.

"Target utama main di Malang merebut tiga poin. Siapapun lawannya, pastinya tim akan tetap berjuang untuk dapat merebut poin penuh. Persiba sekarang ini adalah sebuah keluarga dan inilah yang menjadi nilai plus di tim, yaitu nantinya mampu mengandalkan kekompakan tim," kata Okto.

Melawan Singo Edan di Stadion Kanjuruhan adalah suatu tantangan tersendiri bagi tim tamu.

Suporter Arema adalah suporter yang terkenal akan solidaritas, kekompakan, dan atmosfirnya yang tak pernah padam mendukung para pemainnya agar tetap semangat dalam bertanding. Namun, sebagai pemain profesional, Okto tidak mengambil pusing dan menganggap hal tersebut sudah biasa bagi dirinya.

"Ketika bermain dan mendapat gempuran dari tim tuan rumah, itu menurut saya sudah biasa. Dengan hal tersebut, kita juga bisa lebih bersemangat lagi dalam bertanding. Melawan Arema, kita tahu materi para pemainnya sangat bagus semua. Namun, hal itu tidak menjadi masalah kami. Intinya kami tetap fight," tegas Okto.

"Saya selalu berdoa ketika bermain. Semau pemain punya cara sendiri. Kalau saya pribadi, berdoa ke Tuhan Yesus agar diberi kesiapan dan perlindungan. Dan satu lagi, saya selalu telepon keluarga, karena keluarga merupakan salah satu motivasi kita untuk melakuakan aktivitas, apalagi sebagai pemain bola. Nah, mengenai ritual, mungkin saya dengan anak saya," ceritanya. (*)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim