Ramadhanku
Bubur Samin, Hidangan Khas Buka Puasa di Masjid Darusallam
kata samin berasal dari nama bumbu berupa minyak berwarna kuning. Bumbu tersebut untuk menambah aroma segar dan rasa gurih.
TRIBUNKALTIM.CO - Berbagi saat berbuka dengan Bubur Samin di Kota Solo, membawa kedamaian.
Itulah suasana yang hadir saat puluhan warga Jayengan, Solo berdatangan ke Masjid Darusallam. Mereka menanti bubur matang dan bersantap bersama saat waktu berbuka tiba.
Setiap tahun, setiap bulan puasa, Masjid Darusallam, Jayengan, Solo, selalu ramai. Banyak warga berdatangan untuk beribadah dan terutama waktu bersantap bersama saat buka puasa dengan menu khas, bubur samin.
Menurut takmir Masjid Darusallam, Sulaiman, kata samin berasal dari nama bumbu berupa minyak berwarna kuning. Bumbu tersebut untuk menambah aroma segar dan rasa gurih.
baca juga : Musim Panas di Eropa, Inilah Tantangan bagi Mereka yang Berpuasa di Jerman
"Minyak samin itu menjadi khasnya, minyak kapulaga Arab yang sering disebut samin. Minyak ini membuat badan menjadi sehat dan juga rasa rempah rempahnya kuat, dan bikin bubur berwarna kuning,"katanya pada hari Rabu (8/6/2016).
Sulaiman menambahkan, proses memasak bubur samin kurang lebih tiga jam dan dikerjakan lebih dari lima orang.
Setiap orang mempunyai tugas masing masing dari meracik bumbu hingga mengaduk bubur. Panci berukuran jumbo pun disediakan untuk melayani warga dan jemaah masjid. Kurang lebih panci berukuran kurang lebih 1,5 meter, diamater 50 cm, mampu memasak bubur untuk sekitar 500 hingga 600 porsi.
Untuk porsi sebanyak itu, Sulaiman menjelaskan memasak 45kilogram beras, daging sapi 7 kilogram dan sejumlah sayuran mayur. Sulaiaman menambahkan menjelang siang warga sudah mulai berdatangan untuk mengantri. Rantang atau piring sudah berjajar rapi di meja yang sudah disiapkan panitia masjid.
baca juga : Ramadhan Kedua Risma Sahur Lesehan Depan Pasar
"Dulu pas warga Banjar merantau di Solo, setiap bulan puasa berkumpul bersama dan berbuka bersama dengan menu bubur Samin. Itu sekitar tahun 1990-an, tradisi tersebut terus dilakukan dan saat ini tidak hanya warga Banjar saja, namun terbuka bagi warga Solo di sekitar masjid,"kata Rosyidi Sulaiman.
Salah satu warga Solo, Sasa, mengaku selalu menanti menu bubur Samin di bulan puasa. Selain bisa berkumpul dengan tetangga di masjid, juga menikmati bubur Samin.
"Enak, gurih dan kaya menu dari Arab gitu, dan bisa berkumpul dengan tetangga saat mengantri," katanya. (*)
***
Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.
Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim