Berita Pemkab Penajam Paser Utara

Menanti Jembatan PPU-Balikpapan Terwujud

Sebagian besar kebutuhan masyarakat Balikpapan telah didatangkan dari PPU. Begitu juga masyarakat PPU melakukan transaksi jual beli banyak dilakukan

HO
Jembatan PPU-Balikpapan 

Catatan : Subur Priono (Humas  Setkab PPU)

Mendekati Hari Raya Idul Fitri seperti saat ini arus penyeberangan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)- Balikpapan mulai meningkat drastis. Baik melalui penyeberangan menggunakan kapal laut seperti kapal feri, klotok maupun speed boat. 

Kepadatan itu terjadi puncaknya menjelang  Idul Fitri mendatang. Angkutan penyeberangan ini mengalami lonjakan penumpang dan kendaraan. Akibatnya, seperti tahun-tahun sebelumnya, tanpak terjadi antrean panjang kendaraan menuju pelabuhan.

Bahkan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) PPU, telah memprediksi lonjakan penumpang saat arus mudik maupun balik Idul Fitri 2016 mencapai 30 persen lebih.

baca juga

Lonjakan penumpang yang menggunakan jasa kapal feri penyeberangan diprediksi terjadi pada H-3 (tiga hari sebelum lebaran) dan H+3 atau tiga hari setelah lebaran.

Seperti pada arus mudik dan arus balik Idul Fitri tahun sebelumnya, jumlah penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan feri melonjak mencapai 30 persen dari hari biasa.

Bila melihat kondisi itu, rasanya memang sangat dibutuhkan segera adanya infrastruktur jembatan penghubung Balikpapan-PPU, sehingga arus penyeberangan yang merupakan Trans Kalimantan ini menjadi lancar.

Namun sampai kini gagasan besar itu belum juga terwujud. Yang jelas proses pembangunan jembatan itu terus dikaji hingga saat ini. Sebab mustahil rasanya pembangunan jembatan tidak terlaksana di daerah kaya ini. 

Terpenting dukungan besar juga telah diberikan oleh orang-orang berpengaruh di Kaltim diantaranya  Gubernur Kaltim, Walikota Balikpapan dan Bupati PPU sendiri. Terlebih  sebagian besar masyarakat tentu juga sangat mendukung pembangunan jembatan ini

Gubernur Kaltim Awang Faroek  bahkan mengatakan dirinya mendukung seribu persen pembangunan Jembatan PPU-Balikpapan.

baca juga

Ia mengungkapkan, bahwa tidak ada alasan untuk tidak memberikan dukungan pembangunan jembatan tersebut.

Karena menurutnya fasilitas jembatan itu  merupakan satu-satunya sarana untuk percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, baik bagi Balikpapan, PPU maupun semua daerah di Kalimantan pada umumnya, karena  jalur ini memang merupakan Trans Kalimantan.

Sementara Walikota Balikpapan Rizal Effendi dalam satu kesempatan belum lama ini  menyatakan, Balikpapan dan PPU adalah ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan.

Sebagian besar kebutuhan masyarakat Balikpapan telah didatangkan dari PPU. Begitu juga masyarakat PPU melakukan transaksi jual beli banyak dilakukan di Balikpapan.

Untuk itu,  pembangunan jembatan merupakan satu-satunya sarana percepatan ekonomi bagi kedua daerah.

Dukungan yang besar juga tentunya diberikan  Bupati PPU, Yusran Aspar yang merupakan penggagas pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia ini.

Sejak awal menjadi bupati di Benuo Taka, dirinya telah berkomitmen akan terus memperjuangkan pembangunan jembatan tersebut.

Dan alhamdulillah perjuangan itu tidak sia-sia. Berbagai tahapan pembangunan mulai konsep awal hingga persetujuan ketinggian dari Kementerian Perhubungan telah disetujui.

Sementara itu,  dukungan juga disampaikan Wakil Bupati PPU  Mustaqim MZ. Hal itu terungkap saat dirinya ikuti dalam rapat koordinasi pembahasan penentuan trase jalan untuk ruas jembatan Tol PPU- Balikpapan yang diselenggarakan  PT Waskita Karya sebagai pemerkasa pembangunan jembatan beberapa waktu lalu.

Mustaqim mengatakan bahwa rencana pembangunan Jembatan Tol PPU-Balikpapan bukan merupakan ambisi PPU semata. Karena jika telah terbangun jembatan tersebut  bukan hanya orang PPU yang menggunakan namun lebih dari itu seluruh masyarakat Kalimantan akan menggunakannya termasuk masyarakat Kota Balikpapan.

Menurutnya, jika diamati selama ini  intensitas kendaraan roda empat dan roda dua  melalui kapal feri  begitu tinggi.

Dari sekian banyak kendaraan tersebut, jarang sekali ditemukan mobil asal PPU yng  menggunakan kapal feri  tersebut. Itu artinya jembatan nantinya bukan hanya milik PPU  melainkan  bagi seluruh masyarakat Kalimantan.

Hal ini juga kata Mustaqim, tentu sejalan dengan program dan gagasan pemerintahan Jokowi saat ini karena ingin membangun republik ini dari pinggiran.

Artinya melalui kesempatan ini, pemerintah daerah harus bisa berinisiasi untuk membangun daerah ini sendiri.

Untuk itu, sebagai pimpinan daerah atau pemegang wewenang di daerah, mohon kiranya tidak mempersulit segala proses pembangunan tersebut. Sayang jika daerah yang kaya ini tak mampu membangun sebuah fasilitas yang memang benar-benar untuk kesejahteraan masyarakat. (*)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved