Inggris Keluar dari Uni Eropa

Perdana, Pemimpin UNi Eropa Adakan Pertemuan Tanpa Inggris

Dalam konferensi tersebut para pemimpin Uni Eropa membahas mengenai strategi mengurangi efek dari keputusan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Editor: Amalia Husnul A
Wall Street Journal/AP
Kansel Jerman, Angela Merkel (dua dari kiri) dalam pertemuan pemimpin tinggi Uni Eropa setelah keluarnya Inggris dari perserikatan negara Eropa tersebut. Di sebelah kiri Merkel, tampak Charles Michel, Perdana Menteri Belgia. 

TRIBUNKALTIM.CO, BELGIA - Sebanyak 27 para pemimpin Uni Eropa mengadakan pertemuan dalam sebuah konferensi di Brussels, Belgia, tanpa Inggris untuk pertama kalinya, Rabu (29/6/2016).

Dalam konferensi tersebut para pemimpin Uni Eropa membahas mengenai strategi mengurangi efek dari keputusan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Setelah mengadakan pertemuan pada hari Senin lalu, ke-27 negara Uni Eropa telah menyetujui jika Inggris membutuhkan beberapa waktu setelah memutuskan Brexit usai referendum.

Sebelum memulai pembicaraan formal mengenai penarikan diri keluar dari Uni Eropa.

Angela Merkel, Kanselir Jerman mengatakan Inggris tidak akan bisa melakukan negosiasi secara formal ataupun informal dengan Uni Eropa.

BACA JUGA: Enam Kota di Eropa Ini Siap Gantikan London Sebagai Pusat Bisnis

Inggris harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan sesuai Pasal 50 Perjanjian Lisbon mengenai mekanisme keluar dari Uni Eropa.

Para pemimpin dalam kongres yang sedang berlangsung ini menekankan bagi Uni Eropa dalam mengambil langkah penting bersama-sama untuk maju dalam membuat keputusan yang konkrit kedepannya.

Dalia Grybauskaite, Presiden Lithuania mengatakan, "Ini permasalah mengenai kita. Apa yang akan kita lakukan demi persatuan Uni Eropa?" ujarnya.

BACA JUGA: Ternyata, Baba Vanga Si Peramal Buta dari Bulgaria Pernah Sebut Bubarnya Uni Eropa

Sementara itu Perdana Menteri Belgia, Charles Michel menyatakan jika Uni Eropa harus bisa bangkit dan keluarnya Britania Raya tidak akan membuat UE melemah.

"Kita harus menunjukkan jika Eropa akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan terputusnya Inggris, kita perlu mempersatukan Eropa lebih baik dari yang sebelumnya." ungkap Charles.

Meskipun telah memberikan persetujuan bagi Inggris membutuhkan sedikit waktu untuk melakukan pemilihan Perdana Menteri yang baru serta untuk menyusun rencana hubungan dengan Uni Eropa.

BACA JUGA: Brexit, Para Pemimpin Uni Eropa Tolak Negosiasi dengan Inggris 

Namun nampaknya ke-27 negara Uni Eropa tidak akan menunggu dalam jangka waktu yang belum ditentukan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved