Gejolak Politik Turki
Presiden Erdogan Kuasai Keadaan, Personel Militer Prokudeta Ditahan
Pernyataan yang disiarkan stasiun televisi NTV mengatakan, “Kekuasaan negara sudah diambil alih sepenuhnya.”
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah terbang ke Istanbul dan mencela upaya kudeta yang disebutnya sebagai tindakan pengkhianatan.
Terlihat dikelilingi pendukungnya, Erdogan dalam pidatonya menyebut upaya kudeta itu sebagai "tindakan pengkhianatan" dan menyatakan dirinya akan melakukan 'pembersihan' di tubuh militer Turki.
Enam puluh orang tewas dalam rentetan bentrokan yang sebagian besar adalah warga sipil, sementara 336 orang telah ditangkap, kata sejumlah pejabat Turki.
Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim mengatakan pihaknya sudah berhasil mengontrol situasi keamanan.
Dia telah memerintahkan aparat militer untuk menembak jatuh pesawat yang digunakan oleh komplotan pelaku upaya kudeta.
Nasib Panglima militer Turki 'belum diketahui'
Sebelumnya, salah-satu pesawat helikopter yang diterbangkan oleh pasukan yang terlibat dalam upaya kudeta ditembak jatuh di atas ibukota Ankara.
Sejumlah tentara terlihat ditahan oleh warga sipil setelah upaya kudeta diklaim gagal.
Sementara itu, keberadaan Panglima militer Turki, Jenderal Hulusi Akar, masih belum diketahui. Dia dilaporkan telah disandera oleh tentara pemberontak.
Sejumlah laporan menyebutkan suara tembakan masih terdengar secara sporadis di kota-kota besar.
Beberapa laporan juga mengatakan tentara pemberontak di sejumlah daerah telah menyerahkan senjatanya kepada aparat polisi yang menyatakan tetap setia kepada Presiden Erdogan.
Ratusan militer Turki ditangkap
Kantor berita AFP melaporkan sebanyak 754 personel Angkatan Bersenjata Turki ditahan terkait keterlibatan upaya kudeta.
Kantor berita Anadolu mengutip keterangan seorang pejabat Turki yang mengatakan 29 perwira berpangkat kolonel dan lima berpangkat jenderal telah dipindahkan dari jabatan mereka.
Masyarakat sipil berupaya menghentikan tank-tank militer Turki yang mendukung upaya kudeta.
Kantor berita Reuters mengutip keterangan seorang pejabat Turki yang mengatakan sedikitnya 60 orang tewas. Sementara itu, Kementerian Kehakiman menyatakan sebanyak 336 orang ditahan terkait upaya kudeta.
Seorang pejabat kepresidenan Turki mengatakan beberapa pesawat F-16 telah melancarkan serangan udara terhadap sejumlah tank yang ditempatkan oleh para pendukung kudeta di luar istana presiden di Ankara.
Erdogan pegang kendali
Kepada para pendukungnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kudeta tidak akan berhasil dan dia sudah memegang kendali.
Tayangan stasiun memperlihatkan sejumlah tentara menyerah di Jembatan Bosphorus, Istanbul.
Pasukan polisi - yang mendukung Presiden Erdogan - melindungi sejumlah warga sipil yang menolak upaya kudeta.
Kantor berita Reuters melaporkan jumlah tentara yang menyerah di jembatan tersebut mencapai 50 orang.
Sebelumnya, kepada Reuters , seorang saksi mata mengatakan puluhan serdadu pro-kudeta menyerah kepada polisi bersenjata lengkap di Lapangan Taksim, Istanbul.
Kementerian Luar Negeri Turki merilis sebuah pernyataan tertulis yang menyebut bahwa upaya kudeta dilancarkan "sebuah faksi di dalam tubuh militer". Upaya tersebut, tambah pernyataan itu, telah digagalkan. "Presiden dan pemerintah kini memegang kendali," kata Kemenlu Turki.
Jurnalis BBC mengonfirmasi penangkapan sejumlah serdadu yang merangsek kantor redaksiCNN Turk .
'Dewan perdamaian'
Sebelumnya, satu kelompok di tubuh militer Turki mengatakan mengambil alih kekuasaan, Jumat (15/07) malam waktu setempat.
Tentara ditempatkan di tempat-tempat strategis di Istanbul sementara jet-jet tempur terbang rendah di ibu kota Ankara.
Pernyataan yang dibacakan di televisi menyebutkan 'dewan perdamaian' saat ini menjalankan negara dan sudah diterapkan jam malam dan keadaan darurat.
Pernyataan yang disiarkan stasiun televisi NTV mengatakan, “Kekuasaan negara sudah diambil alih sepenuhnya.”
Disebutkan bahwa pernyataan ini berasal dari militer.
Pernyataan oleh 'kelompok militer' yang disiarkan televisiTRT mengatakan bahwa 'tatanan hukum dan nilai-nilai sekuler dan demokratis telah dirusak oleh pemerintah yang berkuasa saat ini'.
"Akan ada konstitusi baru," demikian pernyataan dari 'kelompok militer'. (*)
***
Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.
Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/warga-turki-terluka-dalam-kudeta-militer_20160716_141945.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251031_hasan-basri-tampar-sppg.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250527-pembukaan-spbu.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250505_ijazah-Jokowi_Mantan-Menkopolhukam_Mahfud-MD_UGM.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250815_KERETA-CEPAT-WHOOSH.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250906_Bupati-Sudewo.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251031_AMSI-Webinar-Google-AI.jpg)