Kelompok Teroris Santoso
Sisa Anak Buah Santoso Diprediksi akan Gabung Kelompok Abu Sayyaf di Mindanao
Memungkinkan hanya beberapa dari 19 orang sisa anak buah Santoso memilih keluar Poso dan bergabung dengan kelompok separatis Filipina Abu Sayyaf.
"Oleh karena itu, sisa anak buah Santoso kemungkinan lebih memilih gabung ke gerakan yang ada basis kekuasaan, kelompok Abu Sayyaf," sambungnya.
Jika benar nantinya sisa anggota MIT bergabung dengan kelompok MIB, maka Bahrun Naim menjadi penghubung mereka dan sel teroris di Indonesia dengan elit ISIS di Suriah.
Dengan berakhirnya eksistensi kelompok MIT, maka tinggal kelompok MIB dan Neo Jemaah Islamiyah beserta afilisiasinya yang masih bisa eksis melakukan aksi teror di Indonesia.
"Dan MIB meski tidak punya basis kekuasaan, mereka masih bisa countre attack dan masih bisa beraksi dengan bom," tuturnya.
BACA JUGA: Polisi Tembak Mati Anggota Teroris Kelompok Santoso
Ia menambahkan, kelompok teroris seperti MIT dan Abu Sayyaf yang melakukan jihad dengan jalan kekerasan tidak mengenal istilah balas dendam kendati pimpinan mereka tewas.
Adapun aksi teror maupun serangan yang kemungkinan akan terjadi pada kemudian hari adalah bentuk mempertahankan diri dan pelaksanaan atas perintah atau seruan pimpinan kelompok yang mempunyai ideologi sama, seperti seruan dari pimpinan ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi, di Suriah.
"Jihad itu ibadah tertinggi, sangat luhur dan sangat sakral. Sehingga tidak boleh ada motif personal," ujarnya.
Wasiat Santoso
Dalam pengamatan Al Chaidar, organisasi MIT tidak mengenal suksesi kepemimpinan kendati pimpinan mereka, Santoso, tewas.
BACA JUGA: Baku Tembak Aparat dengan Kelompok Santoso, Dua Orang Tewas, Dua Perempuan Melarikan Diri
Dengan demikian, maka kemungkinan besar eksistensi kelompok MIT tersebut berakhir pasca-tewasnya Santoso.
"Kalau ada kelanjutannya dari kelompok tersebut nanti, berarti Santoso telah membuat wasiat untuk penerusnya," ujarnya.
Menurutnya, yang berpeluang besar meneruskan kepemimpinan Santoso adalah Basri. Sebab, orang kepercayaan Santoso tersebut telah lama bersama Santoso di hutan Poso dan lebih mengenal para anggotanya.
"Ali Kalora orang kepercayaan Santoso juga. Tapi, dia tidak begitu dekat dengan Santoso," ujarnya. (Abdul Qodir)
***