Syaukani HR Tutup Usia

Bupati Rita Ingin Wujudkan Mimpi Syaukani HR yang Belum Terwujud

Keinginan Syaukani yang belum terwujud yakni pengembangan Pulau Kumala dan pembangunan Bandara Loa Kulu.

Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Amalia Husnul A
tribunkaltim.co/rahmat taufik
Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari didamping ketiga anaknya mendoakan ayahanda, Syaukani HR sebelum berangkat dari rumah duka, Kamis (28/7/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Bupati Kutai Kartanagera Rita Widyasari ingin mewujudkan mimpi almarhum ayahnya, Syaukani Hasan Rais.

Keinginan Syaukani yang belum terwujud yakni pengembangan Pulau Kumala dan pembangunan Bandara Loa Kulu. Dua megaproyek tersebut memang sejak lama diimpukan Syakani saat masih menjabat sebagai Bupati Kukar.

Rita berencana menambah sejumlah wahana sebagai daya pikat dari Pulau Kumala yang saat ini dikelola Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kukar.

Pulau Kumala mulai ramai sejak dibangun akses jembatan pedestrian dan dibuka secara resmi pada 22 Maret 2016.
Ke depan, Rita ingin menambahkan sejumlah wahana, seperti mini zoo dan waterboom.

Pemkab Kukar tetap melibatkan investor untuk mengelola Pulau Kumala. Kawasan wisata di tengah kota ini akan dikembangkan menjadi kawasan edukasi, permainan dan pertanian.

BACA JUGA: Ribuan Warga Iringi Pemakaman Mantan Bupati Kukar, Syaukani HR

BPKAD tengah menyiapkan anggaran Rp 300 juta untuk menyusun masterplan dengan menyewa konsultan dari Jakarta. Bahkan, PT Gunung Bayan berminat untuk membangun waterboom di Pulau Kumala.

Perawatan Pulau Kumala sendiri menelan anggaran Rp 1,56 miliar dalam setahun kemarin. Aset Pulau Kumala sendiri bernilai Rp 700 miliar. Untuk mini zoo, Rita memastikan akan segera direalisasikan.

"Saat ini pembangunan mini zoo masih dalam proses, " kata Rita ditemui usai mengantar jenazah ayahnya di Pemakaman Kelambu Kuning, Kamis (28/7/2016).

Sedangkan rencana pembangunan Bandara Loa Kulu yang lokasinya berada di Desa Jongkang bakal sulit direalisasikan dalam waktu dekat. Rita sempat berbicara dengan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Bandara baru di Samarinda bakal dioperasikan pada 2017.


Jembatan pedestrian menuju Pulau Kumala. ( tribunkaltim.co/rahmat taufik)

"Sampai sekarang kami belum mendapatkan izin Amdal dari Provinsi. Apalagi jarak antara bandara baru di Samarinda dan Bandara Loa Kulu terlalu dekat sehingga tidak memungkinkan dibangun bandara sesuai keinginan Bapak," tuturnya.

Rita berharap, Bandara Loa Kulu bisa terwujud kendati bandara baru di Samarinda sudah beroperasi. Paling tidak, provinsi mengeluarkan izin Amdal untuk pembangunan bandara di Loa Kulu.

Kehadiran bandara ini terintegrasi dengan smart city di mana Kukar menjadi pilot project di Indonesia. Kementerian Perhubungan sudah mengizinkan rencana pembangunan Bandara Loa Kulu ini.

Bandara khusus di Loa Kulu ini nanti bisa didarati pesawat Boeing. Rita menuturkan Syaukani menghendaki ke depan Kukar menjadi pusat pariwisata.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved