Berita Eksklusif

Atlet Lokal Mampu Bersaing, Cuma Nasib Saja yang Berbicara Lain

Demi adu gengsi, kerap kali terjadi jual‑beli para atlet di berbagai provinsi.

TRIBUN KALTIM/ALFIANSYAH
Atlet menembak Kaltim yang akan berlaga pada PON XIX Jawa Barat 2016. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ajang PON XIX Jawa Barat tinggal menghitung hari.

Para atlet dari berbagai provinsi siap menurunkan atlet‑atlet unggulannya. Sedikitnya 8.403 atlet memperebutkan 755 medali emas, 755 medali perak, dan 962 medali perunggu.

Perhelatan olahraga terakbar empat tahunan tersebut, merupakan pertandingan bergengsi bagi setiap provinsi dimana dengan segala kemampuan dan cara apapun berusaha keras merebut medali.

Pemprov akan menurunkan atlet unggulan. Atlet unggulan, belum tentu atlet putra daerah atau hasil binaan daerah atau provinsi. Demi adu gengsi, kerap kali terjadi jual‑beli para atlet di berbagai provinsi.

Di sinilah mulai terjadi degradasi antara atlet lokal dengan atlet pendatang dari luar provinsi.

Pastinya, setiap atlet lokal daerah yang lahir, besar atau sudah lama menetap di provinsi tersebut, menginginkan membela daerahnya masing‑masing.

Baca: Bajak-membajak Atlet Jelang PON Jabar, Tergiur Bonus Gede

Seperti yang diungkapkan oleh atlet tembak PON Kaltim, Dewi Iriani. Sejak 2004, Dewi Iriani telah membela Kaltim.

Dia berhasil masuk menjadi atlet tembak PON Kaltim untuk pertandingan PON XIX/2016 Jawa Barat, bersama kawan‑kawannya telah mengikuti seleksi Pra PON.

"Sebelum saya di sini (PON Kaltim), saya diseleksi dahulu di Pra PON. Pas Awang Faroek Cup 2015 kemarin," katanya.

Banyak atlet Kaltim yang lolos, namun karena kuota yang ditetapkan PB PON, maka ada beberapa yang tidak lolos.

Baca: Zuhdi: Kami Tidak Beli Atlet, Justru Atlet Kaltim yang Dibajak

Ada beberapa penembak dari Bontang, Sangatta, Balikpapan dan luar daerah lainnya tidak lolos seleksi. Ada puluhan dan muda‑muda pun juga banyak.

Kemampuannya pun tak jauh beda dan mampu bersaing. Mungkin nasib juga yang membuat mereka tidak lolos dan apalagi ini soal kuota.

Dewi Iriani telah empat kali membela PON Kaltim. Sebagai atlet yang sudah lama membela Kaltim, ia menginginkan atlet‑atlet lokal penembak Kaltim lebih diperjuangkan.

"Kalau saya, atlet lokal yang diperjuangkan. Itu menurut saya. Atlet lokal itu mampu, walau kemarin nilainya belum cukup, namun ketika dilatih pasti bisa. Sebetulnya lokal itu sangat mampu seperti pas masuk seleksi kemarin, apabila kita gembleng latihan dan latihan," ucapnya.

Ia menambahkan, kalau bisa, tahun depan di PON nanti, upayakan atlet lokal, karena, atlet lokal itu biayanya bisa minim, konsentrasi penuh, dan daya juangnya itu sangat tinggi. Dewi telah menyumbangkan dua medali perunggu untuk Kaltim ini.

"Pokoknya saat ini fokus dulu. Mudah‑mudahan di pertandingan nanti mendapatkan hasil yang terbaik. Amin," tuturnya.

Saat ini, atlet penembak PON Kaltim berjumlah 17 atlet. Pemusatan latihan daerah ada di Balikpapan dan Jakarta. Dari 17 atlet tersebut, Pelatih Penembak PON Kaltim, Ary Setyatmoko, mengatakan, ada 9 atlet yang bukan dari atlet Kaltim.

"Seleksinya itu kemarin berapa kali, ya, dari Awang Faroke Cup 2013 sampai 2015. Banyak sekali yang ikut seleksi dan inilah atlet‑atlet yang lolos diseleksi kemarin. Jauh hari sebelumnya sudah dipersiapkan atletnya, dari seleksi dari kejuaran daerah lainnya," tutur Ary.

Ary yang juga pelatih timnas penembak Indonesia sejak 2010‑sekarang ini mengatakan, ini baru tahun pertamanya melatih atlet penembak PON Kaltim.

Di PON sebelumnya, ia melatih atlet PON Jawa Barat. Begitu maraknya jual‑beli atlet di setiap daerah, pria kelahiran Medan, 10 Februari 1952 ini mengungkapkan bahwa di pertandingan PON, lebih baik atlet atlel lokal atau provinsi yang harus diorbitkan.

"Sebenarnya lebih baik begitu. Atlet daerah, jadi tidak terlalu repot, karena ada yang di Jakarta dan ada yang di sini, di sini. Jadi latihannya mereka itu bisa fokus. Mereka juga diawasi bagaimana kesehariannya dan seperti izin dan lain sebagainya kita bisa tahu, apabila ada atlet yang kerja atau masih sekolah, kita tahu kesehariannya bagaimana. Dan juga atlet kedaerahannya juga ada," jelasnya.

Nantinya, lanjut Ary, proyek kedepannya melatih PON Kaltim tidak hanya di pertandingan PON XIX Jawa Barat, namun ia juga ingin memproyeksikan atlet penembak di persiapan Sea Games nanti. Setelah PON XIX/2016 Jawa Barat telah selesai, pasti akan ada dampak negatifnya. (*)

*****
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved