Berita Eksklusif
Bajak-membajak Atlet Jelang PON Jabar, Tergiur Bonus Gede
Kontingen Kaltim yang akan turun di ajang PON Jawa Barat ternyata tidak semuanya merupakan putra daerah.
Penulis: tribunkaltim |
Laporan wartawan Tribun Kaltim Cornel Dimas Satrio dan Budhi Hartono
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat, banyak atlet dari berbagai cabang olahraga pindah daerah.
Mutasi atlet sendiri dibenarkan sepanjang sesuai aturan dan melalui prosedur yang benar.
Kontingen Kaltim yang akan turun di ajang PON Jawa Barat ternyata tidak semuanya merupakan putra daerah.
Beberapa di antaranya berasal dari daerah lain. Contohnya atlet cabang olahraga tenis lapangan, Bagas Pratama Saputra yang asli dari Pati, Jawa Tengah.
Bagas sempat tercatat sebagai atlet tenis Jawa Tengah di beberapa kompetisi terbuka di luar PON. Selama sembilan tahun Bagas membela panji Jawa Tengah.
Pada 2014 ia sempat turun di turnamen Gubernur DKI mewakili Jawa Tengah. Usai turnamen itu, ia keluar dari Jawa Tengah dan bergabung dengan Kaltim.
Baca: Zuhdi: Kami Tidak Beli Atlet, Justru Atlet Kaltim yang Dibajak
Bagas mengaku mendapatkan tawaran bermain bukan langsung dari Kaltim, melainkan Pengcab Tenis Kutai Timur.
Saat itu pelatihnya yang juga melatih Jawa Tengah menawarkannya tampil di Porprov membela Kutim. Dari situlah namanya tercatat sebagai atlet tenis Kutim.
"Waktu itu sih ditawari pelatih saya di Jateng, akhirnya saya ambil. Sama tiga siswa dia dan akhirnya bawa nama Kutim di Porprov Kaltim," katanya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (7/9/2016).
Sebenarnya tidak ada niatan di benak Bagas membela Kaltim pada turnamen besar sekelas PON. Karena kesempatan tampil di Kaltim lebih terbuka untuknya, akhirnya ia terpilih membawa nama Kaltim di PON XIX/2016 Jawa Barat.

tribunkaltim.co/cornel dimas satrio kusbinanto -- Dody Saputra saat berlatih di Kolam renang GOR Segiri, Selasa (6/9/2016). Dody bertekad membawa pulang medali perak di PON XIX/2016 Jawa Barat.
"Sebenarnya itu saya main buat Porprov dikontrak Kutim. Saya itu cuma niatnya kontrak Porprov saja. Tapi karena Porprov saya dapat medali perak, akhirnya saya diminta main untuk PON dan sampai sekarang," ungkapnya.
Baca: Perbaiki Catatan Waktu, Atlet Ini Yakin Masuk Tiga Besar di PON Jabar
Bagas mengaku tergiur dengan tawaran bermain membela Kaltim di PON Jabar lantaran jumlah bonusnya yang gede, yakni Rp 250 juta. Bonus tersebut nilainya lebih besar dari yang dijanjikan Jawa Tengah kepada para atletnya.
Kendati demikian Bagas tak mendapat perlakuan istimewa selama membela Kaltim. Ia menerima uang saku yang setara dengan atlet tenis lainnya, Rp 4 juta per bulan.
"Ya lumayan bonusnya menjanjikan Rp 250 juta. Apalagi kesempatan kita bermain sangat terbuka di sini. Uang saku disamakan dengan atlet lain, sekitar 4 juta," ucapnya.
Menurutnya wajar ia mementingkan bonus daripada membela daerah asalnya di PON. Pasalnya Bagas sudah habis‑habisan menggelontorkan uang untuk kebutuhan hidupnya sebagai petenis.
"Begini, karena dari kecil tenis itu juga mengeluarkan duit. Jadi kita harus menghasilkan duit juga. Paling tidak ada untuk pegangan lah. Kalau dihitung banyak banget uang yang sudah saya keluarkan, kira‑kira bisa naik haji 4 kali uangnya," tuturnya.

tribunkaltim.co/alfiansyah -- Atlet sepatu roda Balikpapan duduk mendengarkan sosialisasi dari anggota KONI Balikpapan, Sabtu (27/8/2016)
Baca: Target Meraih Medali, Tapi Atlet Keluhkan Kurangnya Uji Tanding
PON Jabar nanti terasa spesial buat Bagas lantaran akan mengawali debutnya di ajang nasional 4 tahunan itu dengan membela tim yang bukan daerah asalnya.
Ia justru tak merasa terbebani membawa nama Kaltim. Tenis Kaltim saat ini termasuk unggulan di PON Jawa Barat. Iapun bertekad menghadiahi Kaltim dengan raihan medali emas.
"Target di Jabar ya medali emas, cuma kita berusaha yang terbaik karena tergantung drawing sekiranya lebih di atas kita. Yang penting optimis. Gak peduli siapa lawannya, hajar," ujarnya.
Kaltim Dibajak
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kaltim berkomitmen mengandalkan atlet lokal atau putra daerah di ajang PON XIX Jawa Barat 2016.
Sejak PON 2012, Kaltim tidak pernah membajak atau membeli atlet dari provinsi lain, demi mengejar target medali. Justru, atlet‑atlet potensial asal Kaltim dibajak dan pindah ke provinsi lain.
"Sejak PON lalu tidak ada beli atlet. Sekarang juga tidak ada istilah bajak‑membajak. Justru sekarang, ada beberapa atlet kita yang dibajak," kata Zuhdi Yahya, Ketua KONI Kaltim, usai rapat pengurus KONI Provinsi Kaltim, persiapan keberangkatan kontingen PON XIX ke Jawa Barat, di kantor KONI Kaltim, Jalan Kesuma Bangsa, Rabu (7/9/2016).
Zuhdi menyebutkan beberapa atlet yang pindah ke provinsi lain, seperti atlet angkat berat Eko Yuli Irawan ke Jawa Timur.
Baca: Kukar Turunkan Atlet Paling Banyak di Ajang Popprov
"Ada dua atlet pecatur kita itu pindah juga. Si Dita dengan satu lagi saya lupa namanya," ungkapnya.
Menurut dia, mutasi atlet diatur dalam aturan resmi di olahraga Indonesia. Tetapi, lanjut dia, syaratnya harus sudah menetap dua tahun lamanya.
"Itu sah‑sah saja, karena diatur pusat. Kalau tahun ini harus sudah menetap dua tahun. Kalau PON sebelumnya 1,5 tahun bisa mutasi atletnya," papar Zuhdi.
Untuk persiapan PON XIX 2016, Zuhdi membeberkan, konsep yang diterapkan mendatangkan pelatih nasional dan internasional. Alasannya, ada benefit ketika mendatangkan pelatih nasional dan internasional.
"Benefitnya, pelatih lokal atau pendamping, bisa menyerap ilmu kepelatihan selama diterapkan. Disitulah KONI Kaltim menerapkan konsep mendatang pelatih nasional dan internasional punya nilai keuntungan untuk pelatih lokal," jelas Zuhdi.
Selain menerapkan mendatangkan pelatih nasional dan internasional, atlet‑atlet Kaltim mendapatkan kesempatan melakukan tryout atau sparing partner dengan atlet luar negeri. Tujuannya untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan atlet sebelum menghadapi lawan saat di PON 2016 nanti.
"Beberapa cabor yang datangkan pelatih nasional dan internasional yaitu, gulat. Kemarin tryout ke Bulgaria. Anggar ada dua pelatih dari Korea, Taekwondo dan beberapa cabor lainnya. Termasuk tryout ke luar negeri untuk cabor‑cabor yang berpotensi meraih medali," tambah Zuhdi.
Meski hanya mengandalkan atlet lokal, Zuhdi optimistis bisa mencapai target. Hanya saja, perlu ada persiapan fisik dan mental. Biasanya, menjelang dimulainya PON, atlet perlu melakukan relaksasi agar tidak merasa terbebani atau grogi.
"Ini bagian dari persiapan mental atlet dan cabor‑cabor yang diharapkan bisa menyumbangkan medali di PON 2016. Karena, kita sudah mematok target diharapkan bisa mencapai di lima besar secara nasional. Mudah‑mudah bisa dipertahankan posisi 5 besar seperti PON 2012 lalu," pungkas Zuhdi.
TribunKaltim/Cornel Dimas -- Atlet Puslatda Kaltim melepas penat dengan mengikuti berbagai lomba yang diselenggarakan KONI Kaltim di Rumah Ulin Arya, Sempaja Utara, Samarinda.
Besok Dilepas
Kontingen PON Kaltim rencananya dilepas Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Jumat (9/9/2016) bertepatan dengan hari olahraga.
Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya mengatakan pelepasan atlet, pelatih dan ofisial dilaksanakan bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas), setelah mereka menjalani pemusatan latihan daerah selama lima bulan.
Pada PON 2016, kontingen Kaltim berkekuatan 651 atlet dan 213 pelatih, ofisial teknis serta manajer. Selain itu, masih ada 147 orang atlet dari 11 cabang olahraga ekshibisi.
"Jadi, total anggota kontingen berjumlah 1.011 orang atlet, pelatih, manajer, dan ofisial. Itu belum termasuk pengurus KONI Kaltim dan staf pendukung yang jumlahnya sekitar 200‑an orang," katanya.
Saat ini, lanjut Zuhdi, sebagian atlet Kaltim dari sejumlah cabang olahraga sudah berada di Jawa Barat, seperti atlet layar, dayung, golf, sofbol, dan wushu.
Selain atlet dan pelatih, sejumlah pengurus dan staf pendukung juga sudah berangkat lebih awal ke Bandung untuk mempersiapkan keperluan kontingen Kaltim di posko yang berada di Hotel Guntur.
"Untuk keperluan akomodasi dan konsumsi atlet perlu kita persiapkan lebih awal, kami bersyukur atas laporan masing‑masing bidang semua urusan tidak ada masalah, termasuk menyiapkan media center untuk keperluan wartawan Kaltim peliput PON," paparnya.
Zuhdi Yahya juga telah menemui Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk melaporkan kesiapan kontingen menghadapi PON 2016.
Dari pertemuan itu, Gubernur Kaltim memastikan siap melepas keberangkatan atlet, pelatih dan ofisial dalam sebuah acara di halaman Kantor Gubernur pada 9 September, bertepatan peringatan Haornas.
"Pak Gubernur juga mengagendakan acara ramah tamah sekaligus pemberian motivasi kepada atlet saat di Bandung yang dijadwalkan pada 15 September," tambahnya.
Selain Gubernur, sejumlah pejabat Forum Pimpinan Daerah Kaltim juga dijadwalkan memberikan suntikan motivasi, antara lain Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin. (*)